Kades Akui Kontraktor Catut Nama Bupati Alor Ikut Tender Proyek Jalan Desa Wolwal Tengah

Foto: Kondisi pekerjaan proyek jalan ekonomi Desa Wolwal Tengah yang diduga bermasalah. Nampak sejumlah semen yang sudah mengeras dan mesin molen berada di lokasi proyek. Proyek yang bersumber dari Dana Desa TA 2019 itu disebut-sebut dikerjakan oleh kontraktor bernama Aisa.
Foto: Kondisi pekerjaan proyek jalan ekonomi Desa Wolwal Tengah yang diduga bermasalah. Nampak sejumlah semen yang sudah mengeras dan mesin molen berada di lokasi proyek. Proyek yang bersumber dari Dana Desa TA 2019 itu disebut-sebut dikerjakan oleh kontraktor bernama Aisa.

Kalabahi –

Kepala Desa (Kades) Wolwal Tengah Kecamatan Alor Barat Daya, Abubakar J. Rigai mengungkap fakta mengejutkan dalam pelelangan proyek jalan ekonomi di desanya tahun anggaran 2019 yang kini bermasalah.

Kades menyebut, pada waktu itu ada 3 kontraktor yang mengikuti tender namun proyek tersebut berhasil dimenangkan Direksi CV Mutiara Perdana Aisyah Bahweres karena diduga mencatut nama Bupati Alor Amon Djobo.

Berikut petikan percakapan tribuanapos.net dengan Kepala Desa Wolwal Tengah saat dihubungi, Senin (26/7/2021):

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/pmd-alor-umumkan-17-kades-terpilih-di-pilkades-serentak-2021-berikut-nama-dan-jadwal-pelantikannya/

Apakah kontraktor itu diduga titipan pejabat atau Bupati/Wakil Bupati?

Waktu itu (tahun 2019) dia (kontraktor Aisyah) datang omong bilang, kita ini tim (sukses) Bupati Pak Amon (Amon Djobo-Imran Duru atau Paket AMIN di Pilkada 2018). Kalau Bapak dorang tidak kasih cair pekerjaan yang ada nanti program-program lain nanti bapak dorang lihat. Itu bahasa dia pernah omong begitu.

Apakah itu diduga jadi pertimbangan memenangkan dia (Aisyah) di tender proyek jalan desa?

Ya, begitu itu bapak (wartawan). Jadi masalah politik kemarin kita Wolwal Tengah ini terjadinya begini (suara paket AMIN) di TPS Wolwal Tengah agak sedikit menurun to. Jadi ini biar hanya bahasa-bahasa lisan saja tapi kita ini dulu (pertimbangkan memenangkan perusahaannya).

Apakah itu dia (Aisyah) diduga omong begitu sebelum tender dilakukan?

Ya, sebelum tender itu. Dia bertemu saya siang di rumah.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/26/proyek-jalan-desa-wolwal-tengah-alor-diduga-bermasalah-kontraktor-kabur/

Apa dia ikut prosedur tender?

Ya dia ikut bapak (wartawan). Ada tiga kontraktor. Duanya gugur. Dia yang menang (karena orang dekat Bupati).

Kita diancam to bapak. Ada dua desa yang diancam, kami dengan Desa Wolwal.

Dugaan ancamannya seperti apa?

Artinya bapak dorang ini baik, bapak dorang tidak menangkan saya tapi nanti baru kamu lihat. Program-program saya tidak akan ini (loloskan). Ya itu tim sukses dorang yang omong begitu termasuk kontraktor yang mau kerja ini.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/bantah-kades-kontraktor-pekerjaan-jalan-ekonomi-desa-wolwal-tengah-alor-sudah-100/

Bapak sesalkan dugaan ancaman itu?

Ya kita orang Wolwal Tengah ini kan kita punya orang (pejabat) di Kalabahi (kabupaten) dan di kecamatan tidak ada to, jadi itu dorang kita pertimbangkan (menangkan proyek jalan desa) begitu tu bapak.

Kalau ada dugaan ancaman seperti itu lagi dalam setiap pelelangan proyek desa ke depan apakah bapak bisa hubungi wartawan untuk dipublish?

Ya bapak (wartawan). Nanti saya telepon. Bapak wartawan punya nomor nanti saya simpan. Tolong kalau ada waktu na bisa jalan-jalan ke Wolwal.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/pmd-alor-rencana-mediasi-penyelesaian-proyek-bermasalah-di-desa-wolwal-tengah/

Kontraktor Akui Dia orang dekat Bupati

Direksi CV Mutiara Perdana Aisyah Bahweres mengakui bahwa dia memang orang dekat Bupati Amon Djobo. Namun begitu, wanita yang akrab disapa Aisyah itu membantah bahwa ia mencatut nama Bupati Amon Djobo dalam mengikuti pelelangan proyek jalan desa.

“Itu siapa yang bilang begitu? Fitnah itu. Saya tidak bawa nama Bupati ikut dalam pekerjaan saya,” kata Aisyah, membantah tuduhan Kades.

“Ya, artinya kalau dekat dengan Bupati iya, memang dorang (Kades) tahu. Karena kemarin kan saya memang ada terlibat dalam politik (pendukung Bupati/Wakil Bupati, Amon Djobo-Imran Duru di Pilkada 2018) to? Artinya saya punya posisi kan memang dekat orang Bupati. Tapi untuk mau bilang kerja, bawa (catut) nama Bupati itu saya tidak pernah bawa-bawa nama Bupati. Tapi kalau kedekatan (dengan Bupati) ya memang dorang tahu,” sambung dia.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/baru-dikerjakan-jalan-provinsi-di-wolwal-alor-mulai-rusak/

Aisyah juga membantah memberikan ancaman kepada Kepala Desa Wolwal Tengah untuk meloloskan perusahaannya dalam pelelangan proyek jalan desa dimaksud.

“Kalau ada ancaman e itu sudah tidak benar. Itu su fitnah itu. Saya tidak pernah begitu. Jangankan di Desa, di Dinas saja juga kita ada cari kerja atau ada kendala apa juga kita urus sendiri tidak pernah libatkan beliau (Bupati) atau bawa-bawa nama beliau begitu,” ujarnya.

Fasilitasi Kerja Proyek

Direksi CV Mutiara Perdana Aisyah Bahweres menjelaskan, tahun 2019 awal dia mendengar informasi ada tender proyek jalan desa tersebut bermula dari sahabatnya pendamping desa Wolwal Tengah dan Mantan Kepala Desa Wolwal Barat, Ramajan Mabikafola.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2019/09/09/dua-terdakwa-kades-terpilih-di-alor-terancam-hukuman-berat/

Mantan Kades Ramajan Mabikafola kini masih berstatus Napi di Lapas Mola Kalabahi karena akhir November 2019 ia divonis hakim 8 tahun bui dalam kasus tindak pidana percabulan anak.

Aisyah menerangkan, langkahnya semakin mulus mengikuti pelelangan proyek itu setelah difasilitasi temannya Ramajan Mabikafola untuk menemui Kepala Desa Wolwal Tengah membicarakan rencana ikut lelang.

“Kalau kerja di Desa (Wolwal Tengah) itu saya memang ada teman baik juga dengan pendamping. Dan waktu itu memang saya ada jalan-jalan pigi di Matap, bapak mantan kepala Desa Matap (Wolwal Barat) yang sekarang di LP nama Haji (Ramajan Mabikafola), dia yang kasih ketemu, kasih kenal saya dengan bapak Desa Wolwal (Tengah),” ungkapnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2019/11/23/pengadilan-vonis-dua-kades-terpilih-di-alor-bersalah-ini-sikap-pemerintah/

Berdasarkan komunikasi itulah Aisyah kemudian membulatkan niatnya menyiapkan segala dokumen tender untuk mengikuti pelelangan. Segala tahapan dan persyaratan pelelangan semuanya ia penuhi. Perusahaannya pun akhirnya keluar sebagai pemenang pertama mengalahkan dua perusahaan lainnya yang ikut tender.

Menurut Aisyah, proyek jalan tersebut yang ia kerjakan dari dana desa tahun 2019 sebesar Rp 600 juta itu sudah tuntas 100% dikerjakan. Meskipun proyek itu dalam RAB panjang 1030 meter namun yang berhasil Aisyah kerjakan sepanjang 800 meter. Hal itu kata dia sudah 100% berdasarkan perhitungan volume kubikasi dan besaran anggaran yang ada.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/25/bank-bri-kalabahi-undi-mobil-dan-motor-untuk-nasabah-simpedes-pinca-jelaskan-kemudahan-transaksi-perbankan-di-tengah-pandemi/

Bupati Alor tegaskan tak ada lagi tim sukses Pilkada

Catatan media ini, setelah dilantik Gubernur pada 17 Maret 2019, Bupati Alor Drs Amon Djobo menegaskan tidak ada lagi tim sukses di Pilkada Alor 2018. Tim sukses kata Amon sudah bubar dengan sendirinya setelah tahapan pilkada Alor usai.

Pernyataan politik soal pembubaran tim sukses itu Bupati Alor sampaikan berulang kali untuk meredam gejolak politik yang masih panas antar tim sukses di masyarakat dan media sosial.

Sebelumnya diberitakan, Proyek Pengerjaan Jalan Ekonomi di Desa Wolwal Tengah, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2019 diduga bermasalah.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/25/berikut-nama-pemenang-undian-panen-hadiah-simpedes-bri-kalabahi-periode-2021/

Proyek itu dikerjakan dari sumber Dana Desa senilai ratusan juta tersebut dikerjakan menggunakan pihak ketiga, kontraktor. Hingga kini proyek itu masih belum rampung alias mangkrak. Sementara pihak kontraktor dikabarkan kabur atau diduga tidak berniat melanjutkan sisa pekerjaan yang belum rampung itu.

Pantauan media di lokasi proyek yang terletak di kompleks SMA Negeri Wolwal, jalan tersebut dikerjakan terpenggal-penggal. Sejumlah material proyek, seperti batu dan pasir hingga kini masih tertumpuk di lokasi proyek. Bahkan material semen pun sudah mengeras. Terdapat juga dua unit mesin molen pengaduk semen di lokasi proyek tersebut.

Kepala Dinas PMD Alor Drs Imanuel Djobo memastikan, pihaknya akan memanggil pemerintah desa Wolwal Tengah, TPK dan Direksi CV Mutiara Perdana Aisyah Bahweres untuk mediasi penyelesaian masalah itu. (tim/tp).