Netizen Kecam Pernyataan Bupati Alor Sebut Tidak Urus Dana Covid-19 Malah Urus Perempuan

Bupati Alor Drs. Amon Djobo ketika berdialog dengan aktivis GMNI soal dana Covid-19, Senin (15/3) di kantor Bupati Alor, Batunirwala.
Bupati Alor Drs. Amon Djobo ketika berdialog dengan aktivis GMNI soal dana Covid-19, Senin (15/3) di kantor Bupati Alor, Batunirwala.

Kalabahi –

Bupati Alor Drs. Amon Djobo dikecam warganet (netizen) karena mengeluarkan pernyataan kontroversi ke publik ketika menerima demonstran GMNI, Senin (15/3/21) di kantornya.

Bupati pada dialog dengan aktivis GMNI mengatakan bahwa dia tidak mengurus dana Covid-19, malah urus perempuan.

Kecaman itu datang dari warganet karena menurut mereka selaku pejabat publik Bupati seharusnya menunjukan etika komunikasi publik yang santun dan beretika agar dicontohi publik.

Sebab mereka khawatir pernyataan tersebut berpotensi akan menimbulkan dampak buruk di masyarakat terutama generasi muda dan anak-anak.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/18/bebas-corona-pemda-alor-tambah-dau-8-tangani-covid-19/

Meskipun mendapat kecaman, namun tidak sedikit pula Netizen yang memuji Bupati Alor. Mereka anggap pernyataan Bupati tersebut hanyalah guyonan biasa.

Berikut petikan kritikan warganet kepada Bupati Alor yang dirampung tribuanapos.net di grup Facebook: Alor Nusa Kenari, dengan topic berita “Video, Bupati Alor: Saya Tidak Urus Uang Covid, Kalau Urus Perempuan ya Sudah.” Berita itu diposting akun Demas Mautuka.

“Seorang Bupati klw hanya bisa urus prempuan, trus siapa yang bisa dipercayakan untuk urus kebutuhan rakyat,” tulis akun Donny M Lalang.

“Isi pernyatan bupati melanggar etika dan moral masyarakat, karena masyarakat masih memiliki nilai dan moral budya,,,” Donny M Lalang melanjutkan komentarnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/18/astaga-moko-alor-dijual-bebas-di-tokopedia-dan-bukalapak/

Akun Nivertand: “Mngkn mksdnya bliau urus prempuan (adat) jd jgn plintir kiri knn dl la.”

Brary Prima: “Bp tua biasanya guyon begitu ”

Atha Yess: “Ahahaah. Akui Ko Tdk,?”

Athomm Dbk: “Bpk tua ada main gila sj jd hehehe.”

Donny M Lalang: “Dia main gila, masyarakat tidak main gila, karena merusak nilai nilai adat dan budaya masyarakat.”

Kaka Wiliam: “Publik figur jadi kalau berbicara di depan media dgn cara dan bahasa seperti itu apalagi di konsumsi oleh masyarakat luas yaa harus mendidik la.”

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/16/gmni-desak-pemda-alor-beberkan-penggunaan-dana-covid-19-ke-publik/

Javanna Eouranikhe: “Apa itu guyonan bisa dipercaya, tidak! Seorang pejabat publik harus memberikan informasi dan tata layanan publik kepada masyarakat dengan baik. Bukan urus #Perempuan #Karenabisa saja perempuan itu betul. Beliau sudah terbuka, tinggal publik menilai ada urus perempuan atau tidak!!!!”

Rallezz Alorosho: “Itu tafsiran nya merujuk kepada koruptor uang covid donk. Kam saja logika tdk berfungsi na, sudzon sama bupati smbrg, memang kam ada suci kowh ??”

Akun ۥٰ: “Masyarakat su tau BPK tua suka humor,,. Bupati Alor sering kujung ke masyarakat beliu org yg humor. Dengan cara itu beliu pakai merangkul masyarakat. terlalu serius dan selalu membuat diri untuk di hormati, akan mengusir dan membuat Orang2 takut, dan menjauh dari kita. Bupati Alor sekarang Beliu Humoris,dan tdk mau di hormati saat bersama masyarakat di perkampungan/pedesaan. Beliau menganggap dirinya sama Dengan yg lain..”

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/16/bupati-alor-ke-gmni-saya-tidak-urus-uang-covid-kalau-urus-perempuan-ya-sudah/

Donny M Lalang: “Tafsiran tdk secara mutlak mengelakan karakter merusak dan merongrong nilai adat budaya suatu negeri atau daerah semata, tapi sikap dan tindkan adalah cermin dari nilai dan martabat seorang pemimpin yang bermoral dan bermartabat….”

Rallezz Alorosho: “Muda dy talalu sentimen skli dgn bupati, barang cuma guyonan sja mha, su ke mcm di DPR PUSAT SAJA YG DI SYUTING RIBUAN KAMERA ko hrs jaga wibawa tidak boleh bercanda gurau. Hahaha”

Kris Kupaikai: “Luar biasa dan Benar sekali ooo”

Samuel Kallawaly: “Strategi humor beliau berhasil meredakan amarah adik2 yang demo hehehe”

Revline Revaline: “moto Alor sehat ganti dgn yg bpk maksud bole..”

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/15/oknum-pensiunan-pendeta-di-alor-diduga-cabuli-anak-di-bawah-umur/

“#stategi ajar ikan berenang… awas lawan baca.. bpk lawakar sedikit supaya kmu orang jgn tanya itu dana… covit… langit mau runtuh laut mau naik ju itu dana su habis #TITIK. #Kira_kira_AKUI_Tow,” lanjut Revline Revaline.

Luciver Batulolong: KETUA TIM SATGAS COVID-19 KABUPATEN KO MASA TIDAK TAU????? AHAHAHAHA BAPAK JGN BUAT KITA ORANG ALOR MALU MALU JADI COBA….”

Semuel Kristian: Su dengar to adik dong. “Saya ada di pihak mahasiswa.”

Postingan tersebut sudah mendapat 109 like, 65 komentar dan 2 kali dibagikan.

Sementara itu komentar Netizen lainnya pada status yang dibagikan akun Demas Mautuka, Netizen memberikan tanggapan yang beragam:

“Pak demas,apakah pernyataan Bupati Alor tidak melanggar etika dan moral rakyat Alor?” tulis akun Yakob Wabang.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/14/raih-penghargaan-internasional-dalam-isu-konservasi-mangrove-perempuan-ntt-ini-rindu-temui-jokowi/

Yakob Wabang melanjutkan: “Jangan anggap sepele.setiap pernyataan pemimpin menjadi tolak ukur tatanan kehidupan suatu kelompok masyarakat.”

Opa Safrudin Tonu: “Pengakuan luar biasa, ini beliau hanya kelakar la.”

Bamboo Runcing: “Ini Pejabat Publik kenapa bisa samapai mengeluarkan stagment yang tidak mendidik seperti ini…..”

P2T2A Kesal Asisten Bupati

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Alor Pontius Walimau, SH mengatakan, wajar bila pernyataan Bupati Alor Drs. Amon Djobo dikecam warganet di media social. Sebab persepsi publik tentu beragam menanggapi sesuatu hal yang dikeluarkan pejabat public.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/11/bentrok-aksi-fakk-di-mapolres-alor-tuntut-proses-hukum-ketua-dprd/

“Wajar saja kalau ada reaksi public di media social demikian. Namanya juga media social ya segala tanggapan akan beragam di situ,” kata Pntius, Kamis, (18/3/21) ketika dimintai tanggapannya soal pernyataan Bupati yang kontroversi di media social.

Pontius malah menyalahkan para Asisten Bupati Alor yang dianggap tidak memberikan telaah materi yang baik pada Bupati untuk berbicara menjawab tuntutan GMNI.

“Kalau saya sih melihat ini bentuk kelalaian para Asisten Bupati yang tidak bekerja memberikan telaah staf yang baik kepada Bupati menjawab segala keluhan masyarakat. Seharusnya ada kajian staf kasih ke Bupati sebelum berbicara menjawab tuntutan masa aksi. Kan itu bagian dari tugas para Asisten,” katanya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/13/lantik-8-pac-ketua-hanura-alor-tegaskan-tak-ada-dualisme-di-partainya/

Pontius berpendapat, pernyataan Bupati tersebut dianggap tercecer karena materinya tidak tersusun secara baik oleh Asistennya. Oleh sebab itu wajar bila Netizen mengecam pernyataan Bupati karena terkesan ada indikasi melecehkan martabat perempuan Alor.

“Ada kekosongan materi di situ sehingga terkesan ini guyonan tapi karena ini disampaikan secara resmi maka public menganggap ini sesuai hal yang serius. Kan bisa kita baca di media social bahwa ada juga reaksi warganet yang mengecam karena pernyataan beliau (Bupati) dianggap melecehkan martabat perempuan dan macam-macam itu,” jelas Pontius.

Pontius menyarankan kepada para Asisten Bupati Alor agar membuat telaah staf terlebih dahulu untuk diserahkan kepada Bupati sebagai bahan menjawab semua keluhan masyarakat. Sebab insiden kontroversi itu seharusnya tidak terjadi karena turut hadir pula Asisten I Fredik I. Lahal dan Asisten III Melki Beli sementara berdiri di samping Bupati menjawab masa aksi GMNI.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/11/ricuh-tuntut-enny-anggrek-mundur-aktivis-hampir-segel-gedung-dprd-alor/

“Saya kira itu hal yang perlu kita sarankan kepada para Assistenya supaya bekerja dengan baik. Karena Bupati ini urus banyak hal di aras kebijakan. Jadi kalau terima demonstran atau masyarakat dengan beragam karakter ya poin-poinnya harus dicatat dan dibuat oleh para Asisten baru itu Bupati sampaikan sehingga tidak menimbulkan kontroversi di masyarakat,” pungkas Pontius.

Sebelumnya Bupati Amon Djobo berdialog dengan demonstran GMNI soal penggunaan dana Covid-19 tahun 2020 pada Senin (15/3) di kantornya.

Dialog, Bupati Amon mengatakan, secara teknis ia tidak mengurus dana Covid-19. Dana Covid-19 sebesar Rp 15,8 Miliar tersebut hanya dipakai Rp 10 Miliar. Dari 10 Miliar, 3 Miliar dikelola di RSUD Kalabahi, sisanya 7 Miliar di Dinas Kesehatan.

Oleh sebab itu Bupati mendukung GMNI tetap konsisten mengawal dana Covid-19 agar tidak dikorupsi pihak tertentu. Bila ada indikasi korupsi maka Bupati minta aparat penegak hukum mengusut.

Tonton video pernyataan Bupati Alor soal dana Covid-19:

(*dm).