Kalabahi – Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi mengutus 387 mahasiswanya untuk mengikuti program kegiatan belajar dan pendampingan masyarakat (KBPM) tahun ajaran 2022/2023.
Mereka akan terdistribusi ke 47 desa di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Alor untuk fokus menggenjot atau mengelola potensi desa.
Ketua Panitia Pelaksana KBPM, Andri Permata Timung, S.P., M.Si mengatakan, pelaksanaan KBPM di Untrib tahun akademik ini merupakan kegiatan intrakurikuler yang secara operasional ditangani oleh lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM).
âPelaksanaan KBPM tahun ini berdasar pada tema: Mewujudkan kemandirian desa berbasis potensi lokal melalui penguatan kapasitas dan kemitraan,â kata Andre di acara pembukaan pembekalan mahasiswa KBPM, Kamis (20/7) di Aula Gereja Pola, Kalabahi.
Menurutnya, 387 mahasiswa yang mengikuti program KBPM tahun ini berasal dari mahasiswa semester 6 yang tersebar di 11 Program Studi di 5 Fakultas.
Andre menyebut, kegiatan KBPM tersebut akan berlangsung dari tanggal 24 Juli sampai dengan tanggal 3 September 2023 di 47 Desa di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Alor, NTT.
Dosen Prodi Agribisnis ini menerangkan, kegiatan KBPM ini diawali dengan pembekalan materi yang dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 20-22 Juli 2023 di Aula Gereja Pola Tribuana, Kalabahi.
Ia berharap materi pembekalan yang diberikan para dosen ini memberikan manfaat bagi mahasiswa saat turun mengikuti KBPM di desa nanti selama sebulan lebih.
âSelesai materi nanti kita bagi mereka ke lokasi di 47 desa masing-masing. Satu desa ada sekitar 7-9 orang mahasiswa yang akan ikut KBPM di sana,â ujarnya.
Andre menjelaskan, selama mendampingi masyarakat di desa, mahasiswa juga akan belajar untuk melakukan program-program konkrit dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam pembinaan, pelestarian dan pengembangan potensi lokal desa.
Mahasiswa KBPM akan dibimbing oleh 22 dosen pendamping lapangan yang nantinya memberi arahan dalam penyusunan program-program dan kegiatan di lapangan.
Andre berharap melalui KBPM ini mahasiswa diharapkan mendapat pelajaran berharga untuk mengasah ketrampilan, wawasan dan daya nalarnya, terutama di dalam mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat desa.
âBesar harapan kami semoga pelaksanaan kegiatan KBPM ini bermanfaat bagi mahasiswa, bagi masyarakat, terutama dalam pemanfaatan potensi desa menuju desa mandiri,â katanya.
Andre juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Untrib, para Dekan, Kaprodi, Kepala LPPM dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan KBPM tahun ini.
Sementara, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Yulianto Tell, S.Pi.,M.T mengatakan, LPPM ini merupakan lembaga tridharma perguruan tinggi di Untrib yang membawahi dua bidang yaitu penelitian dan pengabdian masyarakat.
Untuk itu kegiatan KBPM ini ditetapkan menjadi program tetap yang dilakukan untuk mengkolaborasikan tujuan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
âKegiatan KBPM yang dilakukan setiap tahun ini merupakan program tetap LPPM Untrib. Karena dalam struktur kurikulum perguruan tinggi, KBPM ini masuk salah satu program mata kuliah wajib 4 SKS sehingga setiap tahun kita lakukan KBPM di desa,â ujarnya.
Namun demikian, menurutnya tema KBPM yang diusung setiap tahun selalu berbeda-beda. Hal ini sesuai visi misi pendidikan dan pengabdian yang ditetapkan perguruan tinggi Untrib.
âKBPM tahun 2022 kemarin kita usung tema pariwisata. Tahun 2023 ini temanya kita lebih fokus pada peningkatan potensi lokal desa,â ujarnya.
Yulianto menjelaskan alasannya memilih tema yang fokus pada pengelolaan potensi desa tahun ini karena setiap desa tentu punya potensi lokal yang ingin diberdayakan oleh mahasiswa dengan tentu berkolaborasi bersama pemerintah desa dan masyarakat.
âMelalui KBPM ini kita ingin bersama pemerintah desa dan masyarakat mewujudkan kemandirian desa berdasarkan potensi-potensi lokal yang ada di desa. Kita tingkatkan sumber daya desa yang ada melalui kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat. Itu tujuan rumusan tema kita tahun 2023 ini,â ungkapnya.
Selain itu, menurut Yulianto, tujuan lain dari KBPM ini adalah untuk melatih mahasiswa untuk belajar cara mendampingi masyarakat, melakukan observasi dan penelitian potensi desa, menerapkan ilmu dan teknologinya di masyarakat dan belajar juga ilmu dan pengalaman dari masyarakat.
âKita harap mahasiswa juga bisa belajar dari masyarakat, sehingga ketika mereka pulang itu mereka juga mendapatkan pengetahuan dari berbagai karakteristik alam dan masyarakat yang ada,â katanya.
Yulianto Tell meminta 387 mahasiswa untuk serius mengikuti program KBPM di desa nanti. Sebab jika ada mahasiswa yang tidak serius belajar di desa maka ada potensi tidak lulus mata kuliah KBPM tahun ini.
âAda juga program KBPM ini mahasiswa tidak lulus kalau dia tidak menjalankan tugas secara baik, terkena kasus pidana atau lain-lain yang membuat yang bersangkutan tidak hadir penuh di lapangan. Jadi ada sanksi berat bagi mereka yang meninggalkan desa tanpa ada pemberitahuan. Dan kalau tidak lulus maka bisa ikut KBPM di tahun depan,â ujarnya.
Rektor Untrib Alvonso F. Gorang melalui Wakil Rektor I, Adolfina Oualeng, M.Th. PAK, meminta 387 mahasiswa KBPM benar-benar serius mengikuti program KBPM di desa selama sebulan lebih ke depan.
Adolfina mengajak mahasiswa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk belajar sebaik mungkin menerapkan ilmunya di desa dan belajar bersama pemerintah desa dan masyarakat untuk mengelola potensi desa yang ada.
Ia juga meminta pemerintah desa dan masyarakat bisa menerima dan memperlakukan mahasiswa seperti anaknya sendiri selama tugas belajar KBPM di desa.
Akhir sambutannya, Adolfina berpesan kepada mahasiswanya untuk selalu menjaga kesehatan, jaga nama baik diri, keluarga, almamater kampus selama berada di desa.
âSaya harap semua mahasiswa bisa jaga kesehatan dengan baik agar bisa ikut KBPM sampai selesai dan pulang dengan selamat bertemu keluarga di rumah. Semoga Tuhan menyertai kalian semua,â tutup Warek Adolfina, sambil membuka kegiatan dengan resmi. (*dm).