Kalabahi –
Siswa SMK Negeri Kokar Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten Alor Provinsi NTT mengikuti ujian kompetensi keahlian di Aula Simfony Hotel Kalabahi, Kamis (22/4/2021).
Ujian kompetensi tersebut difokuskan pada sektor pendidikan Pariwisata bidang Perhotelan, Restoran dan Kepemanduan sesuai jurusan masing-masing di sekolah itu.
Demikian dikatakan Kepala SMK Negeri Kokar Anis Obisuru, S.Pd kepada wartawan di sela acara ujian kompetensi di Simfony Hotel, Kamis pagi.
Anis mengatakan kegiatan uji kompetensi tersebut diselenggarakan atas kerja sama LPS Usaha Perjalanan Wisata dengan ASDEP pengembangan SDM Hubungan antar Lembaga Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata RI.
“Jadi uji kompetensi ini difokuskan pada siswa kelas XII. Ujinya di bidang Hotel, Restoran dan Kepemanduan Wisata,” kata Kasek Anis.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/20/kapal-barata-mabes-polri-bantu-relawan-angkut-logistik-bencana-ke-pulau-pantar/
“Uji kompetensi ini sudah sesuai dengan program pemerintah untuk kelas XII wajib ujian sertifikasi,” sambung Anis.
Kasek Anis Obisuru menjelaskan hasil ujian sertifikasi ini akan dibawa ke Badan Sertifikasi Nasional (BSN) sebagai lembaga yang berkompeten untuk mengeluarkan sertifikat uji kompetensi kepada siswa SMK yang dinyatakan lulus.
Ujian sertifikasi ini diikuti oleh 27 siswa kompetensi keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dan 30 siswa kompetensi keahlian Perhotelan SMK Negeri Kokar.
Menurut Anis, sekolahnya sudah menggelar ujian kompetensi ini setiap tahun untuk mengetahui kompetensi siswanya. Sebelumnya SMK Negeri Kokar mengadakan ujian kompetensi sejak tahun 2017, 2018, 2019. Untuk tahun 2020 terkendala Pandemi Covid-19 sehingga baru diadakan di tahun 2021 ini.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/12/pencarian-12-korban-bencana-di-desa-lippang-alor-akan-berakhir-selasa-besok/
Anis menerangkan, pihaknya intens mengadakan kerjasama untuk melakukan kegiatan uji kompetensi kepada siswanya karena hal itu supaya menjawab tuntutan pasar dunia kerja di era modern yang makin kompleks.
“Ini juga merupakan program link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja, dunia investor. Karena tantangan dunia kerja kita sekarang ini sangat dibutuhkan keahlian tenaga kerja yang bisa bekerja secara nasional,” ujarnya.
“Hari ini kita tidak bisa mengajar-mengajar saja. Sementara tantangan dunia kerja kita harus membutuhkan skill dan keahlian, dan itu harus dibuktikan dengan sertifikat keahlian,” lanjut Anis.
Tim penguji terdiri dari Ketua LPS Kementerian Pariwisata Ni Ketut Natih Wardani, Mala Tour Kalabahi Mika, General Manager Simfony Hotel Sastro dan Kasie Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Alor Sefrinus Sonisuis Lutzina.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/12/tuduh-bohongi-rakyat-alor-di-tengah-duka-bencana-okp-cipayung-ntt-desak-presiden-copot-mensos-risma/
Anis percayakan sepenuhnya kepada tim penguji yang akan menilai layak tidaknya siswa yang lulus ujian kompetensi keahlian. Sebab penilaian ujian kompetensi ini dilakukan secara obyektif dan transparan guna mengetahui kemampuan keahlian siswanya.
“Hasil ujian ini mereka akan dapat sertifikat keahlian dari Badan Sertifikasi Nasional. Nah, Sertifikat itu mereka akan gunakan untuk bekerja di pasar kerja secara Nasional,” pungkasnya.
Anis bangga sejak 2017 lalu, SMK Negeri Kokar sudah menghasilkan sekitar 200 lulusan terbaik yang bekerja di berbagai sektor termasuk di Perhotelan Alor. Ia juga bangga karena alumni SMK Kokar hampir 35-40% melanjutkan kuliah di berbagai perguruan tinggi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/11/bantu-korban-bencana-abdul-madjid-nampira-duka-alor-duka-kita/
“Ada alumni kita tamatan Pariwisata Politeknik Kupang yang sudah pulang datang dan mengajar di sekolah kita. 90% tenaga kerja yang bekerja di Hotel Bintang 3 di Simfony Hotel Alor ini lulusan kita. Ini suatu kebanggaan kita. Kita ingin buktikan bahwa SDM Alor sudah bisa bersaing secara nasional. Kita sudah memulai dan akan terus kita lakukan dengan berbagai keterbatasan yang ada. Kami sekolah di kampung Kokar tapi kualitas kita sudah teruji,” kata Anis sambil bangga pada guru dan anak didiknya.
Kasek Anis Obisuru mengajak para pelaku Pariwisata untuk tidak segan-segan menerima lulusan SMK Kokar bekerja. Karena lulusannya itu dianggap mampu dan berkompeten menjawab tuntutan dunia usaha.
Ia juga yakin bahwa terobosan ujian kompetensi yang digagasnya itu merupakan terobosan yang sangat berarti sebagai sumbangsih SMK Kokar dalam memajukan dunia industry Pariwisata di Kabupaten Alor, NTT bahkan di Indonesia.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/10/polri-antar-sembako-bencana-6-ton-sumbangan-kapolri-ke-alor-timur/
“Jangan ragu rekrut lulusan kita karena lulusan kita ini punya sertifikat keahlian yang lebih untuk bersaing di pasar kerja Nasional,” pungkasnya.
Siswa SMK Wajib Punya Sertifikat Keahlian
Sementara itu, Ketua Tim Penguji Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Ni Ketut Natih Wardani mengatakan, pihaknya ditunjuk Kementerian Pariwisata untuk melakukan uji kompetensi Siswa SMK Negeri Kokar dan 8 SMK lainnya di NTT. Uji kompetensi tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menjawab pasar kerja.
“Jadi LSP ini lembaga pertama yang khusus untuk menguji siswa SMK di bidang tourism. Kami mewakili Kementerian Pariwisata untuk mensertifikasi sekolah yang termasuk dalam jejaring LSP SMK Negeri 1 Kupang, dan Alor termasuk. Kami juga asesor perwakilan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nasional atau BNSP di Jakarta,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/10/bencana-seroja-alor-lockdown-ribuan-warga-terancam-kelaparan/
Ni Ketut menjelaskan, timnya akan obyektif dan independen melakukan uji kompetensi kepada siswa SMK Kokar. Bila siswa yang diuji tersebut dianggap mampu dan layak memenuhi standar kelulusan yang ditetapkannya maka ia akan mengusulkan untuk mendapatkan sertifikat dari BNSP.
“Ketika kami mengatakan siswa yang bersangkutan adalah kompeten maka kami akan mengajukan itu ke BNSP untuk anak-anak dapat sertifikat dengan logo burung garuda emas. Sertifikat itu akan diakui secara nasional. Artinya mereka tidak hanya bisa bekerja di daerah ini tapi bisa secara nasional karena kompetensinya sudah diakui secara nasional yaitu KKNI level II secara nasional,” katanya.
Ni Ketut menjelaskan, lulus dan tidaknya para siswa ini sangat ditentukan oleh siswa dan gurunya sendiri. Sebab materi uji kompetensi sudah disusun oleh BNSP Jakarta. Materi itu namanya MUK (Materi Uji Kompetensi) Level II. Syarat-syarat dan standar kelulusannya juga sudah ditetapkan BNSP dalam materi MUK.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/korban-bencana-di-alor-ntt-alami-trauma-butuh-konseling/
“Kalau siswa memenuhi syarat semua maka kami nyatakan lulus. Kalau tidak ya tidak lulus. Dulu kami menguji, banyak yang tidak lulus juga. Ada 16 orang tidak lulus. Penilaian ini saya mau obyektif. Saya nda mau neko-neko karena saya ada hubungan baik dengan pak Anis dan kawan-kawan guru, tidak. Tidak ada rasa kasihan di sini. Semuanya betul-betul obyektif dan tidak ada keberpihakan. Itu prinsip pengujian dari BNSP,” tegasnya.
Ni Ketut yakin bahwa siswa yang dinyatakan lulus uji kompetensi dan memiliki sertifikat keahlian maka siswa tersebut siap dipekerjakan di industry Pariwisata dan Perhotelan di Indonesia.
“Sertifikat yang kami berikan ini tidak main-main. Jadi ketika kami sudah memberikan sertifikat berarti kami sudah mengakui kemampuan mereka. Dan industri pasti akan terima karena ini anak mampu bekerja. Buktinya banyak alumni anak dari SMK Kokar bekerja di perhotelan di Alor,” lanjut Ni Ketut.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/8-jasad-korban-bencana-alor-ntt-ditemukan-11-masih-hilang/
Selain bekerja di industry Pariwisata dan Perhotelan, Ni Ketut juga yakin siswa SMK Kokar yang lulus uji kompetensi akan mampu membuka usaha mandiri di bidang Pariwisata. Karena Alor mempunyai prospek Pariwisata yang menggiurkan ke depan yang belum digarap maksimal untuk kepentingan daerah.
“Jadi kalau mereka sudah tamat SMK ya sudah bisa bekerja di bagian tourism, entah di hotelnya, travelnya atau jadi tour guide, tour planner atau ticketing staff dan macam-macam. Mereka juga sudah buka usaha sendiri. Apalagi Alor prospek Pariwisatanya bagus ke depan,” ucap perempuan asal Bali itu.
Ni Ketut menambahkan, saat ini Kementrian Pariwisata sedang mendorong supaya Indonesia ini menyiapkan SDM terutama di bidang Pariwisata dan Perhotelan untuk maju dan bersaing di pasar nasional dan global.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/tni-berhasil-evakuasi-jenazah-anak-berusia-8-bulan-korban-bencana-longsor-di-alor-selatan/
Maka semua anak-anak SMK wajib disertifikasi dan ketika dinyatakan lulus maka mereka akan mampu bekerja karena mereka sudah mempunyai komposisi standar untuk layanan Pariwisata nasional.
“Indonesia sekarang lagi menuju Pariwisata, terutama pak Jokowi mendorong Pariwisata di Indonesia Timur. Jadi program bantuan di Pariwisata ini sangat banyak jadi perlu anak-anak SMK ini disertifikasi semua,” ungkapnya.
Ni Ketut juga memberikan saran-saran dan evaluasi selama lima kali ia dan timnya melakukan uji kompetensi di SMK N. Kokar Alor.
“Evaluasi uji kompetensi mulai dari kemarin itu soal guru. Guru tidak sesuai dengan kompetensi tapi mereka mau mengajar dengan kemampuan mereka,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/07/ini-identitas-puluhan-korban-bencana-alor-ntt-yang-meninggal-dan-hilang/
“Saran saya, mungkin Pemda Alor secara khusus meminta ke Provinsi untuk guru-guru yang kompetensi sama dengan yang dibuka di SMK Kokar itu ditempatkan di sana supaya ada minimal dua guru yang betul-betul bisa komponen dalam perhotelan dan tourism ini. Ini yang belum ada. Karena dari guru sangat berpengaruh ke kompetensi siswa,” lanjut dia.
“Saran lainnya ya mungkin juga dari Dinas Pendidikan perlu perhatian fasilitas mereka belajar di SMK Kokar. Kalau ini dibenahi maka SMK Kokar akan menghasilkan lulusan yang berkompeten dan semuanya akan bekerja di industry Pariwisata Nasional,” tutur Ni Ketut.
Meski memberikan evaluasi kepada SMK Kokar, Ni Ketut menyatakan, dirinya sangat bangga dan menghargai upaya Kepala Sekolah dan Gurunya karena mereka selalu buat terobosan-terobosan baru untuk kemajuan pendidikan di sekolahnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/06/korban-bencana-di-alor-timur-laut-butuh-bahan-makanan-pakaian-anak-anak-dan-obat-obatan/
“Saya sangat menghargai dan menghormati Pak Anis dan rekan yang sudah mengundang kami uji kompetensi di Alor. Tidak semua SMK di NTT ini memanggil kami untuk menguji karena mereka ada yang takut tidak lulus, buang-buang biaya dan sebagainya. Tapi Pak Anis dan teman-teman Guru di Kokar ini, ya pokoknya lulus nda lulus kemampuan anak-anak kami ini harus diuji. Jadi ini baik sebagai tolok ukur untuk pendidikan mereka. Kami sangat menghargai itu,” ucapnya.
“Kalau saran untuk siswa, harapan saya mereka lebih berani dan percaya diri untuk presentasi-presentasi dan ada ketrampilan mereka untuk siap bekerja di industri Pariwisata,” kata Ni Ketut sambil mengevaluasi siswa yang diujinya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/06/keluarga-minta-basarnas-dan-sar-alor-temukan-24-korban-hilang-akibat-bencana/
Ni Ketut berharap semoga SMK Kokar makin maju dan makin jaya walaupun masih berjalan dengan berbagai keterbatasan yang ada. Ke depan ia juga akan melatih guru-guru SMK Kokar untuk menjadi asesor supaya nanti mereka pun masuk dalam tim penguji.
Untuk diketahui, di NTT Ni Ketut dan timnya sudah menguji 8 SMK. Sekolah tersebut yakni SMK Kokar Alor, SMK Pancasila Tambolaka, SMK Kusuma Atambua, SMK Amarasi Kupang Barat, SMK Kencana Sakti, SMK Lembang Rote dan SMK Swastisari.
“SDM kita di NTT sudah sangat bagus. Tidak kalah dengan orang-orang di Jawa sana. Yang penting terus berlatih diri dan percaya diri menjadi yang lebih baik. NTT punya prospek pariwisata ke depan yang akan maju pesat dengan SDM yang baik. Saya percaya mereka harus bisa menggerakkan Pariwisata Alor dan NTT,” pungkas Ni Ketut sembari optimis.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/06/pemkab-alor-umumkan-jumlah-korban-akibat-bencana-siklon-seroja-capai-66-orang/
Pasar Kerja Butuh Soft Skill
General Manager Simfony Hotel, Sastro mengatakan, timnya juga menguji siswa SMK dari sisi front office, housekeeping, laundry dan reception. Ada juga food and beverage. Materi tersebut menjadi indikator lulus tidaknya siswa dalam mengikuti ujian kompetensi.
“Jadi itu yang diuji, apa yang menjadi kompetensi dasar siswa itu seperti apa. Jadi apa yang diajarkan di sekolah itu diuji di dunia kerja. Dan itu sudah menjadi standar penilaian daripada kelulusan kompetensi dasar itu sendiri,” jelasnya.
“Dari hasil sepintas tadi memang ada beberapa yang menonjol dan ada beberapa yang masih kurang. Tapi ya secara keseluruhan tingkatannya masih rata-rata dan ada beberapa siswa yang menonjol dan punya potensi,” sambung GM Sastro.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/06/keluarga-minta-basarnas-dan-sar-alor-temukan-24-korban-hilang-akibat-bencana/
Ditanya evaluasi ujian hari ini, GM Sastro mengatakan: “Kalau saya sih yang perlu ditingkatkan lagi itu di soft skill. Itu bagaimana merangsang anak-anak untuk meningkatkan kreativitas, punya etos dan mempunyai kemauan untuk maju.”
“Soft skill ini sangat perlu didorong terus (di sekolah). Dorong anak-anak untuk mempunyai semangat dan keinginan (tingkatkan soft skill) itu harus ada. Karena pasar kerja sekarang membutuhkan itu. Kita bangga karena mereka sudah memulai,” katanya.
GM asal Kota Surakarta itu yakin, anak-anak SMK Kokar yang lulus ujian kompetensi akan mampu bersaing di pasar kerja lokal, regional maupun nasional. Sebab saat ini ada sekitar 99% anak-anak Alor yang bekerja di Simfony Hotel. Dari 99% tersebut, Alumni SMK Negeri Kokar sendiri ada sekitar 90% yang bekerja di hotel itu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/27/ini-jadwal-dan-syarat-pendaftaran-mahasiswa-baru-untrib-kalabahi-tahun-2021/
GM Sastro berharap ke depan SMK Negeri Kokar terus berbenah diri dan mampu menghasilkan output SDM Perhotelan yang unggul dan berkualitas maka ia optimis suatu saat usaha Perhotelan di Alor akan di isi oleh tenaga kerja daerah.
“Sangat bisa anak-anak Alor bisa 100% bekerja di perhotelan Alor asal punya etos kerja yang baik, disiplin, kejujuran, soft skill dan optimis mau maju bekerja. Karena kita di Hotel Bintang 3 ini ada punya standar-standar yang perlu sesuai dengan skill kita,” kata GM Sastro, optimis.
“Intinya SMK Negeri Kokar bisa mencetak tenaga kerja yang profesional agar ke depan itu harus menjadi tuan rumah di kampungnya sendiri dan di kotanya sendiri,” pungkas Sastro. (*dm).