Kalabahi –
Sebanyak 7 siswa Kelas VI SD Negeri Warbadi Desa Kaleb Kecamatan Pantar Timur Kabupaten Alor Provinsi NTT, terpaksa mengikuti ujian sekolah dari rumah. Ujian yang digelar pada tanggal 19 hingga 21 April 2021 tersebut dikuti oleh siswa tanpa mengenakan seragam sekolah.
Hal tersebut dilakukan otoritas sekolah itu bukan karena pandemi Covid-19 namun gedung sekolah mereka diluluhlantakkan akibat badai Siklon Tropis Seroja yang menghantam seisi desa itu pada Minggu (4/4/2021).
Kepala SD Negeri Warbadi Naema Lapenangga mengatakan, 7 siswanya terpaksa mengikuti ujian dari rumah karena gedung sekolah tersebut sudah hancur dihantam badai Seroja.
“Gedung kami roboh. Jadi kami ujian sekolah di sini (dari rumah). Ini rumah milik salah satu guru honorer, Ibu Joy Meriwaty Puling,” kata Kasek Naema ditemui wartawan di sekolahnya, Desa Kaleb, Selasa (20/4) pagi sebelum ujian hari kedua itu digelar.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/22/57-siswa-smk-negeri-kokar-alor-ikut-ujian-sertifikasi-kompetensi-keahlian-di-simfony-hotel/
Naema menjelaskan, semua siswanya pun tidak mengenakan seragam sekolah mengikuti ujian karena pakaian dan sepatu mereka hanyut terbawa banjir bandang dan tanah longsor.
Meski ketujuh siswa tersebut mengenakan pakaian biasa dan sandal, Naema memastikan bahwa siswanya tetap semangat mengikuti proses ujian dengan baik.
“Mereka pakai pakaian biasa semua karena rumah mereka semua roboh akibat banjir. Sepatu juga tidak (pakai), hanya apa adanya (pakai sandal) saja. Yang penting ujian berjalan lancar,” pungkasnya.
Kasek Naema menerangkan, sebelum menggelar ujian, pihaknya sudah menyampaikan kepada orang tua dan siswa bahwa sekolah mengizinkan siswa mengenakan pakaian biasa dan sandal mengikuti ujian. Orang tua dan siswa pun menerima permintaan pihak sekolah.
“Kami komunikasi dengan orang tua, dengan mereka (siswa) juga bahwa walaupun kita apa adanya tetapi kita harus tetap ujian,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/20/kapal-barata-mabes-polri-bantu-relawan-angkut-logistik-bencana-ke-pulau-pantar/
“Mereka (siswa) tidak pesimis. (mereka) tetap optimis. Semua (proses ujian) lancar,” sambung Naema memuji ketujuh siswanya yang ujian dalam situasi pasca bencana.
Celsy Mina Waang, salah satu peserta ujian SD Negeri Warbadi mengatakan, ia dan rekan-rekannya tidak merasa malu atau kurang percaya diri mengikuti ujian dari rumah. Sebab mereka tahu bahwa bangunan sekolah sudah hancur dihantam badai Seroja.
Celsy juga mengungkapkan bahwa ia sangat percaya diri mengikuti ujian sekolah meskipun tidak mengenakan pakai seragam sekolah. Hal tersebut sudah diberitahukan pihak sekolah sebelumnya.
Sejak hari pertama ujian, Celsy mengaku bahwa ia dan 6 rekannya mampu mengisi soal-soal ujian dengan baik karena mereka sudah belajar dan persiapan ujian dari rumah sebelum ujian digelar.
Celsy yakin ia dan keenam rekannya itu bisa lulus dan memperoleh nilai yang baik meski ujian berlangsung dalam situasi pasca bencana Seroja.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/12/pencarian-12-korban-bencana-di-desa-lippang-alor-akan-berakhir-selasa-besok/
“(Saya) sudah belajar,” kata Celsy menunjukan wajah optimis akan mampu mengisi soal ujiannya.
Kelas I-V BDR
Kepala SD Negeri Warbadi Naema Lapenangga juga mengatakan, proses KBM di sekolah itu tetap berjalan sebagaimana mestinya pasca bencana Seroja pada Minggu lalu.
KBM tersebut tetap dilakukan sesuai kesepakatan pihak sekolah berdasarkan arahan Dinas Pendidikan Alor karena kalender pendidikan saat ini memasuki ujian sekolah dan ujian semester.
Naema menyebutkan bahwa untuk kelas I-V pihaknya sudah melakukan ujian semester sekolah. Seluruh proses ujian semester siswa dilakukan dari rumah masing-masing dibantu para guru dan orang tua.
“Kami BDR. Kebetulan sudah ujian semester jadi siswa kelas I-V kita ujian dari rumah,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/12/tuduh-bohongi-rakyat-alor-di-tengah-duka-bencana-okp-cipayung-ntt-desak-presiden-copot-mensos-risma/
“Karena ini ulangan akhir semester maka kita sepakat dengan guru-guru mengambil alternatif untuk ujian di rumah masing-masing. Ini sesuai arahan Dinas. Kita tetap berusaha semampu kita untuk siswa harus ujian (semester),” ungkapnya.
Naema juga sudah mengirimkan data siswa terdampak bencana Seroja kepada Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Alor untuk selanjutnya dibantu seragam sekolah siswa dan fasilitas belajar.
“Untuk seragam dan fasilitas belajar, kami diminta (Dinas Pendidikan) usul sesuai data (siswa terdampak bencana) yang ada. Sudah usul kirim ke Dinas. Secepatnya akan dibantu,” pungkas Kasek Naema.
Diknas Alor Siapkan Tenda Darurat untuk SD N Warbadi
Kabid PAUD Dinas Pendidikan Alor, Bahlawan mengatakan, pihak Diknas sudah bergerak cepat melakukan langkah-langkah awal untuk menanggulangi proses KBM di seluruh SD yang terdampak bencana termasuk SD Negeri Warbadi pasca bencana Seroja.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/11/bantu-korban-bencana-abdul-madjid-nampira-duka-alor-duka-kita/
Bahlawan menyebutkan, Dinas Pendidikan sudah mengusulkan bantuan tenda darurat untuk proses KBM di sekolah yang benar-benar terdampak bencana. Bantuan tenda tersebut akan tiba di Alor dalam waktu dekat.
“Bantuan tenda darurat ini kita sudah usulkan ke pemerintah pusat dan sudah tiba di LPMP Provinsi NTT. Nanti dari LPMP yang akan menyalurkan itu ke kita di kabupaten. Secepatnya tenda belajar akan tiba di Alor untuk digunakan,” katanya.
“Kita harap proses KBM belajar dari rumah yang ada ini terus dilaksanakan. Untuk tatap muka nanti ada penyesuaian-penyesuaian kemudian,” ujar Bahlawan diwawancarai wartawan di Desa Kaleb, Pantar Timur.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/10/polri-antar-sembako-bencana-6-ton-sumbangan-kapolri-ke-alor-timur/
Ditanya, apakah sudah ada Juknis pembelajaran pasca bencana, Bahlawan mengatakan: “Ini yang akan jadi perhatian kita. Tetapi kita terus memotivasi dan mendorong anak-anak agar (KBM pasca bencana) ini tidak menghambat (psikologi) mereka belajar. Memang pasca bencana ini banyak anak yang mengalami trauma”
“Tahapan-tahapan (penyusunan Juknis) ke situ semua sementara diupayakan, termasuk masalah pakaian seragam dan fasilitas belajar ini sementara diupayakan. Dan itu akan didistribusi secepat-cepatnya sesuai instruksi Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati dan Bapak Kadis. Insya Allah dalam waktu dekat sudah ada,” katanya.
Bahlawan dan Kasubag Program Diknas Alor Hans Kawa diutus Kadis Pendidikan Alor Alberth N. Ouwpoly, mendampingi Ikhzan dari Kementrian Pendidikan memantau gedung sekolah yang hancur pasca bencana di Alor dan Pulau Pantar termasuk di SD Negeri Warbadi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/10/bencana-seroja-alor-lockdown-ribuan-warga-terancam-kelaparan/
Menurut Bahlawan, kunjungan kerja Ikhzan tersebut sekaligus ingin mengecek kebenaran fisik gedung yang hancur dihantam Seroja sesuai usulan Dinas Pendidikan Alor ke Kemendiknas. Bahlawan memastikan pemerintah akan bangun seluruh gedung sekolah yang rusak pada tahun 2022.
“Hari ini kami turun dengan Pak Ikhzan dari Diroktorat SMP Kementrian Pendidikan. Kita baru lihat juga dari Desa Tamakh, kita lihat secara dekat semuanya. Untuk pembangunan fisik, Insya Allah paling lambat itu 2022 (sudah bisa dibangun),” pungkasnya.
“Kami sangat berharap, lokasi yang akan dibangun SD Negeri Warbadi ini kalau bisa sudah ada dan sudah difinalkan. Penyerahan tanah, sertifikatnya semua harus jelas sehingga di kemudian hari tidak menimbulkan persoalan,” lanjut dia.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/korban-bencana-di-alor-ntt-alami-trauma-butuh-konseling/
“(Pembangunan gedung baru ini) bapak Kadis Pendidikan Alor sangat konsen dan beliau sendiri sudah ke lapangan untuk cek semua kerusakan yang ada termasuk di SD Warbadi. Kita akan bangun semua. Pemda siap bangun,” tutur Bahlawan.
42 Bangunan Sekolah Hancur Dihantam Badai Seroja
Dinas Pendidikan Kabupaten Alor melaporkan bahwa ada sebanyak 42 sekolah yang hancur diterpa badai Siklon Tropis Seroja pada Minggu (4/4). Jumlah itu tersebar merata di seluruh wilayah Kabupaten Alor.
“Untuk sementara data yang kami himpun itu ada 42 sekolah yang terdampak bencana. Itu di TK/PAUD ada sekitar 3 sekolah, kemudian SMP sekitar ada 4, sisanya SD termasuk di Pulau Pantar (yang mengalami kerusakan),” ujar Kasubag Program Diknas Alor Hans Kawa, Senin (19/4) sore di Desa Kaleb.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/8-jasad-korban-bencana-alor-ntt-ditemukan-11-masih-hilang/
Hans mengatakan, pasca mendata jumlah sekolah itu, dirinya langsung diperintahkan Kadisdik Alor Alberth N. Ouwpoly untuk membawa usulan kerusakan sekolah ke Kemendiknas di Jakarta.
“Pak Kadis sudah utus saya ditugaskan khusus bawa langsung usulannya (gedung sekolah yang rusak) ke Jakarta. Saya baru pulang dari Jakarta ini. Di sana saya temui tiga Ditjen dan respon mereka sangat luar biasa untuk bantu Alor,” katanya.
“Sebagai tindaklanjut dari usulan kita, hari ini Pak Ikhzan dari Kementerian Pendidikan datang mengecek apakah laporan kita ini sudah sesuai dengan kondisi riil yang terjadi atau tidak. Karena itu Pak Kadis perintahkan kami untuk mengantar beliau (Ikhzan) cek ke lokasi termasuk yang kerusakannya sangat parah di SD Warbadi,” ungkapnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/tni-berhasil-evakuasi-jenazah-anak-berusia-8-bulan-korban-bencana-longsor-di-alor-selatan/
Hans memastikan Kemendiknas akan membantu dana untuk pembangunan seluruh gedung sekolah yang rusak diterpa badai Seroja. Selain itu Kemendiknas juga akan membantu sarana untuk pemulihan sikologi siswa.
“Respon mereka termasuk soal kita pemulihan psikologis siswa. Kejadian bencana sudah terjadi dan Pak Kadis instruksi bagaimana memulihkan sikologi mereka supaya rasa traumatic itu hilang untuk ikut ujian. Instruksi pak Kadis jelas, termasuk pakai pakaian biasa saja dan sandal ikut ujian,” jelasnya.
“Untuk pakaian ini Kemendiknas nanti bantu ada sekitar 300 pasang pakaian, ada juga alat tulis menulis. Mudah-mudahan LPMP hari Rabu ini ke sini maka sudah bisa kita bagi semua termasuk tenda belajar,” ujar Hans Kawa.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/07/ini-identitas-puluhan-korban-bencana-alor-ntt-yang-meninggal-dan-hilang/
Desa Kaleb Siap Lahan Sekolah
Kepala Desa Kaleb Onisius Tuati menyebutkan bahwa ada sekitar 132 KK warga desanya terdampak bencana Seroja. Selain rumah warga, gedung SD Negeri Warbadi juga ikut hancur tertimpa banjir bandang dan tanah longsor hingga di ketinggian sekitar 7-10 meter.
Melihat kondisi bangunan rumah dan gedung sekolah yang tertimpa musibah Seroja, Kades Onisius lalu menggelar rapat bersama tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemilik lahan untuk menyiapkan lahan relokasi pemukiman baru bagi warga dan sekolah.
“Kami sudah rapat dan temui para pemilik lahan di sini supaya mereka bisa bantu menyerahkan lahannya untuk kita relokasi rumah dan sekolah. Ini sesuai arahan Pak Bupati dan Kadis Pendidikan Alor yang berkunjung ke sini kemarin,” kata Kades Onisius di Desa Kaleb.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/06/korban-bencana-di-alor-timur-laut-butuh-bahan-makanan-pakaian-anak-anak-dan-obat-obatan/
“Hasil rapat dan pertemuan kami dengan tuan tanah, mereka pada prinsipnya sepakat kita relokasi penduduk yang benar-benar rumahnya sudah hancur dan hanyut, termasuk sekolah ini. Jadi proses dokumen penyerahan tanahnya sementara kami siapkan supaya pertanahan bisa segera turun ukur. Tanah yang nanti diserahkan tuan tanah itu ukurannya sekitar 700 x 350 meter persegi. Itu ada lokasi gedung sekolahnya juga yang akan dibangun,” lanjut dia.
Kades Onisius memastikan bahwa kesiapan penyediaan tanah untuk relokasi penduduk dan gedung sekolah dianggap tidak masalah. Ia minta pemerintah bisa secepatnya membangun perumahan warga dan gedung sekolah yang tertimpa musibah bencana. (*dm).