Kalabahai –
Staf Dinas PUPR Kabupaten Alor, Temi meminta Kontraktor PT Karya Baru Calisa, Acuy melayangkan permohonan maaf padanya karena sudah mencatut nama dan foto rumahnya sebagai penyebab kerusakan bibir jalan provinsi yang dikerjakan Acuy di Desa Wolwal.
Desakan permintaan maaf itu disampaikan Temi kepada Acuy karena menurutnya pernyataan Acuy yang ditayang media ini pada 30 Juli 2021 dianggap fitnah. Baca: https://tribuanapos.net/2021/07/30/kontraktor-sebut-jalan-provinsi-ntt-di-wolwal-patah-tertendes-ban-truk/
Kontraktor Acuy melalui pernyataan media ini membeberkan bahwa bibir jalan yang patah itu akibat sebuah truk yang melintas saat mengangkut pasir ke rumah staf Dinas PUPRÂ Alor bernama Temi.
Temi menegaskan kontraktor Acuy segera meminta maaf dalam jangka waktu 1×24 jam. Jika tidak demikian maka ia akan melaporkan Acuy ke penegak hukum atas tuduhan fitnah.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/06/proyek-pipa-swakelola-air-bersih-di-desa-wolwal-alor-diduga-bermasalah/
“Rumah saya di foto dan nama saya di bawa-bawa dalam pemberitaan media bahwa saya yang merusak jalan. Saya memberi waktu untuk dia membuktikan bahwa lah yang merusak jalan itu. Saya akan memberi waktu kepada kontraktor tersebut 1×24 jam untuk membuat pernyataan klarifikasi. Jika tidak maka saya akan melaporkan dia ke penegak hukum karena sudah menfitnah saya,” kata Temi menggunakan hak klarifikasinya itu pada media ini, Kamis (5/8/21) di Wolwal.
Temi sesalkan pernyataan kontraktor Acuy selain mencatut namanya, juga mencatut nama baik Dinas PUPR Alor. “Mengapa dia mencatut nama kantor di mana saya bekerja yakni PUPR? Apa hubungannya jalan yang rusak dengan nama kantor di mana saya bekerja?” tanya Temi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/05/kadis-pupr-alor-perintah-perbaikan-proyek-jalan-ruas-maiwal-buraga/
Ia pun kecewa terhadap kontraktor Acuy karena diduga memberikan foto rumah miliknya ke media ini. Hal ini pun membuat Temi dan keluarganya gerah.
“Foto rumah saya juga dilampirkan di media. Apakah rumah saya tidak layak huni sehingga di foto? Apakah kontraktor mau memperbaiki rumah saya?” kesalnya.
Temi menjelaskan ia merupakan salah satu staf Dinas PUPR Alor yang punya pengalaman sebagai penilik jalan dalam proses pengaspalan pada proyek jalan yang bersumber dari dana APBN. Sehingga terkait jalan provinsi yang dikerjakan Acuy tersebut ia pun mengetahui jelas kualitasnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/05/proyek-jalan-kabupaten-alor-ruas-maiwal-buraga-diduga-dikerjakan-tidak-bermutu/
“Saya orang pekerja jalan juga. Sesuai pengalaman saya namanya pekerjaan hotmix, setelah TR (pemadatan terakhir) maka, jalan siap digunakan oleh kenderaan apapun, kecuali kenderaan tanpa ban seperti exavator,” kata dia.
“Saya adalah masyarakat Desa Wolwal yang berhak menggunakan jalan ini. Jadi tidak masuk akal jika saya yang merusak jalan ini. Jadi pernyataan bos PT Karya Baru itu fitnah belaka,” kesal Temi.
Kontraktor PT Karya Baru Calisa Acuy yang dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp, belum ingin menanggapi permintaan Temi. Kontraktor yang cukup senior mengerjakan proyek infrastruktur jalan dan jembatan itu mengaku masih sakit sehingga belum bisa memberikan keterangan pers.
“Saya lagi Isoman,” tulis Acuy pada media ini siang tadi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/05/pulangkan-jenazah-dari-kupang-ke-alor-istri-alm-imanuel-ouw-sampaikan-terima-kasih-pada-gubernur-ntt/

Sebelumnya diberitakan, Kontraktor PT Karya Baru Calisa, Acuy membantah Jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Desa Wolwal, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, rusak karena tidak berkualitas.
Dia menyebut, bibir jalan itu memang patah akibat putaran truk yang melintasi ketika mengangkut pasir ke rumah staf PU sehingga menyebabkan jalan itu patah.
“Patah karena oto truk putar masuk lepas pasir di orang PU punya rumah yang nama Temi,” kata Acuy menjelaskan, sambil melampirkan foto patahan bibir jalan yang dikirim kepada wartawan, Jumat (30/7/21) siang di Kalabahi.
“(Itu patah akibat) bekas ban,” lanjut kontraktor yang cukup senior berkecimpung di dunia infrastruktur Alor.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/04/tentang-proyek-jalan-provinsi-di-alor-gabriel-binna-jangan-sampai-pinjaman-belum-selesai-barang-sudah-rusak/
Acuy kemudian mengkritisi balik foto wartawan soal kerusakan bibir jalan aspal di Wolwal yang diposting media ini sebelumnya. Ia katakan foto itu tidak diambil secara menyeluruh dan menjelaskan penyebab muatan pasir truk sehingga seolah-olah jalan tersebut rusak akibat tidak berkualitas.
“Itu orang yang foto itu memang (tidak menjelaskan penyebabnya secara utuh). Itu oto truk ada (muat pasir) atret ke belakang terus dia punya bibir itu yang picah. Nanti saya kirim foto asli saja,” ujarnya, membantah.
Acuy menerangkan, pekerjaan jalan Provinsi NTT di Desa Wolwal belum tuntas dikerjakan. Jalan, terutama di bagian bibir badan jalan menuju tembok penahan, masih sementara dikerjakan.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/baru-dikerjakan-jalan-provinsi-di-wolwal-alor-mulai-rusak/
“Jadi pekerjaan itu masih dalam taraf pelaksanaan kakak (wartawan). Bukan sudah selesai kerja. Itu masih dalam tahap pelaksanaan,” katanya.
“Kita kan masih kerja di Habolat sana karena itu fisik yang besar di sana, sedangkan di sini (Wolwal) kan kita tinggal bahu jalan (saja yang belum tuntas dikerjakan). Jadi kalau bahu jalan ini dia tidak di isi maka oto lewat dia patah, begitu. Jadi kakak dorang punya tulis ini juga (komentar narasumber masyarakat Wolwal bahwa seolah-olah rusak berat karena tidak berkualitas),” kesal dia.
Acuy menyatakan, dia sudah berpengalaman berkecimpung dalam dunia infrastruktur sehingga ia tahu betul anak buahnya bekerja di lapangan utamakan aspek kualitas atau tidak.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/30/kontraktor-sebut-jalan-provinsi-ntt-di-wolwal-patah-tertendes-ban-truk/
Berdasarkan hasil pengamatannya bahwa jalan sudah dikerjakan sesuai spesifikasi kontrak dari PPK Dinas PUPR Provinsi. Itu sebabnya ia kesal pada kritik masyarakat yang katakan seolah-olah jalan itu tidak berkualitas.
“Tiga tahun berturut-turut saya kerja jalan di sana. Ko sekarang kenapa bilang saya kerja tidak bagus? Saya punya hasil kerja sudah enam (atau) tujuh tahun itu masih ada taruh itu (masih sangat berkualitas),” ungkapnya.
Pekerjaan Jalan Dilanjutkan

Kontraktor PT Karya Baru Calisa menegaskan bahwa patahan jalan yang berada di Desa Wolwal, akan tetap dia kerjakan. Catatatanya bahwa pekerjaan urukan di bibir jalan tersebut masih harus dikerjakan sepanjang sekitar 2 kilometer.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/30/aktivis-alor-proyek-jalan-provinsi-ntt-kerja-tidak-benar-kontraktor-jangan-cari-kambing-hitam/
“Jadi bibir jalan itu bukan masih dalam tahap perbaiki, tapi itukan kita punya tugas (masih dalam tahap pekerjaan). Kita aspal kan tidak mungkin dia tagantong begitu to? Kan musti uruk dia masih rata supaya ada bahu jalan. Kita kerja ya semua kerja pekerjaan seperti begitu,” ujarnya.
“Jadi setelah aspal, agregat kan tinggi, muka jalan kan tinggi. Nanti habis itu baru kita uruk bahu jalan, baru mulai siram, baru pemadatan di pinggir,” jelasnya.
Acuy memastikan bahwa target penyelesaian urukan jalan tersebut akan tuntas pada sekitar seminggu ke depan sesuai kelender kerja perpanjang dari PPK. Ia pun kembali murka pada masyarakat yang menyoalkan pekerjaan jalan itu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/03/pupr-ntt-dipastikan-periksa-fisik-proyek-jalan-provinsi-di-alor-yang-bermasalah/
“Target pekerjaan itu sekitar mungkin satu Minggu (sudah selesai). Itu panjang sekitar ada dua kilo lebih yang harus kita uruk. Jadi yang itu orang yang lapor (jalan rusak) itu memang setan-setan, setan betul dia itu. Itu pekerjaan masih banyak sekali yang kakak dorang ada tulis itu. Itu mungkin dia dapat bocoran berita dari masyarakat,” kesalnya.
“Memang sudah ada perencanaan di kampung (Wolwal) situ kan tidak bisa bikin saluran sehingga di pinggir itu kita cor untuk miring. Kan dia baku ketemu dengan tembok penahan,” sambung dia.
Acuy kembali memastikan bahwa proyek jalan Provinsi yang dikerjakan menghubungkan Desa Wolwal-Wolwal Tengah dan Wolwal Barat dari dana APBD NTT TA 2020 sebesar Rp 7 Miliar tersebut akan dikerjakan sesuai spesifikasi kontrak yang ada dan tetap memperhatikan aspek kualitasnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/03/alor-status-ppkm-level-3-bupati-keluarkan-instruksi/
“Kakak saya orang Alor lah. Saya punya hati juga di Alor lah. Tidak, ini masyarakat dorang sembarang. Nanti saya kirim foto asli (jalan pecah). Tetap kita kerja ikut kontrak yang ada,” pungkasnya.
Kirim 10 Truk Lanjutkan Pekerjaan
Kontraktor PT Karya Baru Calisa mengatakan, hari ini Jumat (30/7) pihaknya sudah mengirimkan 10 truk untuk melanjutkan sisa pekerjaan urukan disepanjang bibir jalan di Desa Wolwal. Kelanjutan pekerjaan tersebut dilakukan sesuai jadwa perpanjangan waktu satu minggu yang diberikan PPK Dinas PUPR Provinsi NTT.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/02/dprd-alor-minta-polisi-tangkap-pelaku-penyerangan-nakes-di-maliang/
“Memang itu kita punya jadwal kerja kakak (wartawan). Kan dorang (PPK Provinsi) kasih waktu satu Minggu lagi. Saya kirim 10 oto (truk) pigi untuk kerja. Ini sekarang saya turun di lokasi di Matarben sana. Saya langsung. Saya sudah empat hari, sudah satu Minggu saya sudah turun di sana. Kita ini orang kerja, kakak,” katanya, membantah pernyataan narasumber bahwa pekerjaan itu dilakukan karena ada kritik masyarakat melalui media ini.
“Jadi itu bukan dorang (kritik). Dorang memang tidak suka saya kerja ini. Saya kerja di Wolwal ini sudah berapa banyak kali ini ko. Terus awal-awal (dulu) saya kerja itu kalau kamu ragu ya sekarang kamu ragu (lagi). Kita kerja di Alor ini, ya memang kerja betul sempurna ya saya juga manusia lah (tentu ada kekurangan),” ucapnya kesal.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/02/kronologi-kasus-penyerangan-nakes-maliang-pantar-oleh-otd-pelaku-belum-ditangkap/
Disinggung mengenai responnya pada kritik warga Wolwal sebagai bentuk dukungan pengawasan masyarakat pada pembangunan jalan provinsi, Acuy mengatakan: “Kritik baik sih baik. Hanya kasih naik di berita kan orang Gubernur apa semuanya kan pasti tanya ke kita. Cara foto, kalau foto yang sebenarnya ya tidak ada masalah. Tapi ini cara foto yang dia buat baru (seolah-olah jalan tidak berkualitas). Nanti kita sama-kerja naik supaya kakak lihat, supaya bisa analisa di situ,” pungkasnya.
Diberitakan, proyek jalan Provinsi NTT yang dikerjakan menghubungkan Desa Wolwal-Wolwal Tengah dan Wolwal Barat dari dana APBD NTT TA 2020 sebesar Rp 7 Miliar tersebut baru dikerjakan sudah bermasalah. Warga meminta kontraktor agar proyek jalan itu segera diperbaiki karena masih dalam tahap pemeliharaan. (*tim/tp).