Rektor Untrib Alvonso F. Gorang, Ketua Yayasan Tribuana Alor Permenas Kolly, Ir. Ansgerius Takalapeta bersama Wakil-wakil Rektor memotong kue Dies Natalis Ke-16 Untrib tahun 2023 di Lopo Kampus Untrib, Kalabahi.
Kalabahi – Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi merayakan syukuran Dies Natalis yang ke-16 tahun. Perayaan Dies dengan syukuran pelepasan 325 calon wisudawan itu dilakukan pada hari Sabtu 29 Juli 2023 di halaman kampus Untrib Kalabahi.
Ketua Pengurus Yayasan Tribuana Alor Permenas Kolly mengucap syukur pada Tuhan karena oleh AnugerahNya Untrib bisa berdiri dan berkembang hingga memasuki usia yang ke-16 tahun.
Permenas menceritakan, Untrib berdiri pada tahun 2007. Sebelumnya kampus itu bernama Universitas Kristen Tribuana (UKT) Alor.
UKT ini yang menggelar program kuliah kelas paralel di Kalabahi sejak tahun 2000 hingga 2003.
“Karena perubahan regulasi, kelas paralel ditutup. Kemudian kita bertekad membangun Universitas di tahun 2003,” kata Permenas dalam sambutannya.
“Perjuangan mendirikan Universitas ini dilakukan sejak tanggal 16 Maret 2003 sampai dengan tanggal 1 Agustus 2007 baru kita mendapatkan izin operasional Universitas dari Kemendikbud,” lanjut Permenas disambut applaus peserta.
Setelah dari UKT kemudian pada tahun 2007 berganti nama menjadi Universitas Tribuana Kalabahi setelah mendapat izin pendirian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Permenas menambahkan, butuh perjuangan yang panjang sampai bisa mendapatkan izin operasional Universitas dari Kemendikbud.
“Jadi tadi ibu Pendeta (Rince Manao dalam khotbahnya) bilang, untuk mencapai sebuah kesuksesan itu tidak mudah, butuh perjuangan yang panjang. Bagaikan perahu Pura yang walaupun diterpa angin gelombang yang begitu dasyat tapi tidak pernah tenggelam,” ujarnya.
Permenas bilang sekarang Untrib sudah mencapai usia 16 tahun berdiri dan menghasilkan ribuan output yang bekerja di berbagai bidang.
“16 tahun ini usia yang belum dewasa. Dewasa itu usianya harus 21 tahun tapi selama perjalanannya dia telah menunjukkan kedewasaannya berkontribusi mencerdaskan generasi muda di daerah ini,” katanya.
Permenas mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para pendiri Universitas dan juga Rektor: Pdt. Emr Dina Takalapeta-Meler, Alm Dr. Ayub Rano, Dr. Fredrik Kande, dan Alvonso F. Gorang, S.So.,M.M.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para tokoh-tokoh pendidikan Alor dan jajaran pengurus yayasan, dosen dan semua civitas Universitas yang turut berkontribusi dalam pendirian dan kemajuan Universitas Tribuana.
“Terima kasih untuk semuanya yang sudah berkontribusi bagi pendirian dan kemajuan kampus ini. Tentu tidak ada yang lebih indah yang dapat kami balas. Kami doakan segala jerih lelah bapak/ibu sekalian tetap diperhitungkan oleh Tuhan,” ujarnya.
Ketua Pembina Yayasan Tribuana Alor Ir. Ansgerius Takalapeta juga bersyukur Universitas Tribuana Kalabahi bisa berdiri tegak hingga memasuki usianya yang ke-16 tahun.
Ansgerius menyebut, Untrib ini sebenarnya kampus yang didirikan berorientasi desa. Karena 80% mahasiswanya dari desa dan akan kembali ke desa untuk membangun desanya.
Mantan Bupati Alor dua periode itu mengatakan bahwa ibadah syukuran hari ini dilakukan dalam suasana yang baru karena lokasi ibadahnya dilakukan di Lopo Untrib.
Ia kemudian ucapkan selamat datang kepada orang tua 325 calon wisudawan yang baru pertama kali datang menginjakkan kakinya di kampus Untrib.
“Kita bersyukur atas Untrib yang sudah berusia 16 tahun. Bahasa Alkitab bilang sampai di sini Tuhan menolong Untrib,” katanya.
“Artinya sampai di sini Tuhan menolong kita. Menoleh ke belakang atas jatuh bangun dan sampai di sini. Pergumulan berat. Sampai di sini berarti ada karya,” lanjut Ans, sapaan Ansgerius.
Ans menerangkan, perjalanan Untrib bukan sampai di sini saja akan tetapi masih panjang ke depan. Karena itu ia mengingatkan civitas Untrib supaya ke depan perjalanannya jangan sampai jatuh bangun lagi melainkan sudah lebih enak dari seperti kemarin dan hari ini.
“Karena itu kita harus meletakkan orientasi ke depan. Tentu kita akan lihat, apakah jatuh bangun ini akan semakin parah dari di belakang atau jauh lebih baik. Semua ini masih rahasia. Karena itu ibu Pdt (Rince Manao dalam khotbahnya) arahkan kita ke depan untuk kita minta Tuhan memberikan kekuatan bagi kita untuk bisa berjalan ke depan bersama Tuhan,” ujarnya.
Ans berterima kasih kepada Ketua dan Pengurus Yayasan Tribuana Alor, juga Rektor Universitas Tribuana Alvonso F. Gorang dan jajaran yang sudah membawa Untrib ke sini dan akan ke sana.
Sambutanya, Ans tertarik pada Dekorasi syukuran Dies yang dibuat Panitia dengan simbol perahu Pura. Menurutnya perahu ini tentu ada filosofi yang luar biasa.
“Perahu ini ada penumpang, nahkoda, ABK yang berlayar di tengah laut. Bisa kita celaka di laut yang bergelombang. Jadi semua harus satu hati baru membawa perahu ini,” katanya.
“Ingat, perahu ini akan berlayar dalam suatu gelombang. Kalau nahkoda baik-baik maka perahu pasti akan selamat. Ini syair Lego – Lego di Kolana. Kalau terjadi apa-apa di laut maka selamatkan anak-anak, perempuan dan penumpang, barulah nahkoda. Ini semua sudah jalan dengan baik. Iman kita adalah Yesuslah nahkodaku. Di atas keyakinan itulah universitas ini boleh berkembang sampai saat ini,” ungkapnya.
Ans menambahkan, selama ini meskipun ia berdomisili di Kota Kupang namun ia ikuti perkembangan dan kemajuan Untrib dengan baik. Ia katakan bahwa waktu awal Untrib berdiri 7 tahun S1 semua, 8 tahun S2 mulai ada dan sekarang sudah ada Doktor yaitu: Dr. Fredik Kande, Dr. Hermayati Mantaon dan Dr. Javed Maro.
“Dosen-dosen yang lain juga harus studi lanjut Doktor,” ujarnya.
Menurut Ans, kompetensi dosen yang bergelar Doktor itu akan sangat menolong pembangunan sumber daya manusia yang bermutu dalam suatu daerah.
Sebab, suatu daerah dapat dikatakan maju jika SDM-nya mampu mengelola SDA-nya. Karena dengan alam raya yang melimpah tidak menjamin orang maju.
“Jadi kaya alam dan manusia berarti negara itu maju. Ada negara yang miskin sumber daya alam tapi kaya sumber daya manusia. Misalnya Singapura, Jepang itu miskin sumber daya alam tapi kaya manusianya,” katanya.
“Ada negara yang miskin sumber daya alam dan miskin sumber daya manusianya. Misalnya di Etiopia, Nigeria, dan lain-lain,” lanjut Ans.
“Kaya alam tapi kita miskin sumber daya manusia, ya itulah kita Indonesia termasuk kita di Alor,” ujarnya sambil disambut applaus.
Karena itu lanjut Ans, sekarang pemerintah pusat lagi fokus kembangkan sumber daya manusia untuk mengelola alam. Sisi lain, Presiden Jokowi juga sudah tahan kebijakan ekspor nikel, minyak, dan lain-lain dan mendorong sektor ekonomi.
“Jadi di sinilah Untrib sangat besar untuk berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia,” katanya.
Oleh sebab itu Ans meminta 325 calon wisudawan untuk berkarya mengelola sumber daya alam yang ada menjadi berguna bagi kepentingan kemajuan daerah. Ia juga berharap 325 orang calon wisudawan ini dapat berperan menjadi surat Kristus di tengah masyarakat.
“Karena yang namanya universitas itu adalah hasil kerja yang pertama dan utama adalah alumni. Jadi alumni itu surat Kristus yang terbuka untuk semua orang. Yayasan dan Rektorat yang menulis untuk dibaca dan dipelajari kepada orang-orang di sana,” ujarnya.
“Kalau belum kita tulis maka ke depan kita harus lebih membuat surat yang lebih indah,” lanjut Ans.
Ans mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang mempercayakan Untrib menjadi tempat studi anak-anak. Ia juga terima kasih kepada mahasiswa yang telah percaya Untrib untuk menimba ilmu.
“Kalau ada pelayanan yang kurang baik, saya mohon maaf. Universitas ini ada karena ada mahasiswa. Jadi kita ini jadi pelayan,” ungkapnya.
“Selamat ulang tahun Untrib dengan suka cita, selamat berbagai buat bapak mama, orang tua, dan selamat untuk adik-adik mahasiswa,” tutup Ans.
Sementara itu, Mesak Lapuilana, perwakilan orang tua wisudawan menyampaikan terima kasih kepada Untrib yang telah berjasa mendidik anak-anak mereka hingga lulus Sarjana.
“Kami tidak bisa balas budi baik Bapak Rektor, bapak/ibu dosen semua dalam membina anak-anak kami selama studi di kampus ini. Kami akan selalu ingat dan berdoa kepada bapak/ibu semua,” katanya.
Rasa bangga itu membuat Mesak meminta Untrib untuk semakin berkembang ke depan dengan membuka tambahan Fakultas baru yaitu Fakultas Teologi dan Fakultas Kesehatan.
“Kami tidak bisa kirim anak-anak lewat selat Ombay. Jadi kalau bisa ke depan Untrib bisa buka lagi (Fakultas) Bidang Kesehatan dan Bidang Teologi atau S.Th. Itu harapan kami orang tua,” ucapnya.
Mesak menyampaikan permohonan maaf kepada Pengurus Yayasan Tribuana dan Rektor Untrib bersama jajarannya jika selama studi ada kelakuan anak-anak mereka yang menyinggung rasa di hati.
Ia berdoa semoga Tuhan memberkati semua keluarga besar Untrib agar ke depan terus menjadi universitas unggul di wilayah perbatasan yang membawa anak-anak Alor menjadi garam dan terang bagi dunia.
Rogel Mokolo, Wakil Ketua Pengurus Alumni Untrib, dalam sambutannya menyampaikan selamat atas Dies Natalis ke-16 Untrib dan selamat kepada 325 calon wisudawan Untrib angkatan tahun 2023. Rogel menyampaikan selamat datang bergabung di alumni Untrib dan siap bersaing dalam dunia kerja.
“Bukan kesulitan yang membuat kita takut tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit sehingga untuk jadi sukses butuh kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas,” katanya.
Sementara, Rektor Untrib Alvonso F. Gorang, S.Sos.,M.M juga sampaikan syukur dan selamat kepada Untrib yang berusia 16 tahun.
Ia juga sampaikan selamat kepada 325 calon wisudawan yang sudah berhasil menyelesaikan studinya dengan baik dan akan diwisudakan pada tanggal 1 Agustus di Aula Gereja Pola Kalabahi.
Alvonso pun sampaikan terima kasih kepada semua yang mendukung dan berkontribusi dalam pendirian Untrib yaitu: gereja, pemerintah daerah, orang-orang tua, tokoh-tokoh muda, senior dan seluruh masyarakat Alor.
“Apresiasi juga kepada semua dosen dan pegawai yang terus bersinergi untuk membangun kampus ini,” katanya.
“Terima kasih kepada rekan-rekan dosen yang sudah memberikan karya ilmiah, publikasi ilmiah dan karya-karya jurnal dan buku,” ujarnya. “Terima kasih atas semua yang berjerih lelah untuk pendirian dan kemajuan Universitas Tribuana ini,” lanjut dia.
Alvonso mengatakan, akhir-akhir ini Untrib tidak mendapatkan perhatian pembangunan infrastruktur gedung dari pemerintah daerah. Meski begitu ia sampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah karena gedung-gedung yang lama ini dibangun atas kontribusi bantuan pemerintah.
“Kantor pusat yang sementara bangun ini 100% itu karena dukungan orang tua. Ada pendaftaran sedikit naik itu untuk kita sumbangkan bangun kantor pusat. Kalau Lopo ini dibangun oleh mahasiswa KKN yang semua itu bersumber dari dana orang tua,” ujarnya.
Alvons bangga karena 325 calon wisudawan ini telah memilih Untrib sebagai kampus pilihan mereka menuntut ilmu dan berjuang keras hingga berhasil meraih gelar Sarjana.
Untuk itu Alvonso pada hari ini resmi melepaskan kembali 325 anak suhnya kepada orang tuanya masing-masing untuk diwisudakan pada tanggal 1 Agustus.
“Terima kasih kepada orang tua bahwa 325 lulusan inilah karya besar kami yang kami serahkan kembali kepada orang tua. Pada kesempatan ini kami serahkan, kami melepaskan mereka kembali kepada orang tua,” katanya disambut applaus.
Alvonso berpesan kepada 325 calon wisudawan untuk gunakan ilmu yang diperoleh di kampus untuk diterapkan dalam dunia kerja.
“Adik-adik sudah belajar dengan baik di kampus ini. Ilmu yang ada itu kalian harus pakai untuk kerja keras membangun diri, keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Rektor menyebut, dengan bertambahnya 325 lulusan ini maka total jumlah Alumni Untrib sekarang menjadi 2.504 orang dari angkatan I-XII.
Dari jumlah itu maka Alvonso berpesan kepada alumninya untuk membuka lapangan kerja dengan mengelola potensi pertanian lahan tidur yang ada. Karena menurutnya saat ini ada sekitar 80% lahan tidur yang belum dikelola dengan baik.
“Hari ini kita belum memberikan perhatian pada sumber daya alam. Kita butuh iklim yang baik, pemerintahan yang baik untuk kita kelola lahan kita. Karena potensi lahan-lahan kita ini masih sekitar 80% belum dikelola dengan baik,” katanya.
“Kita juga punya lahan laut yang belum diurus. Ini kita harus pikirkan untuk kelola maka bisa datangkan triliunan rupiah bagi daerah ini,” sambung Rektor muda dua periode itu.
Selain itu, Alvonso juga berpesan kepada alumninya untuk selalu membawa nilai-nilai kebaikan di masyarakat.
“Jangan takut dengan masa depan. Jangan berpikir bahwa saya sudah Sarjana ini mama dorang masih kasih uang ko beli pulsa tidak. Jangan takut. Semua ilmu yang sudah diterima itu pergunakan untuk kebaikan dan bekerja,” ujarnya.
Rektor Alvonso kemudian mendoakan 325 lulusannya untuk meraih sukses ke depan. Karena ia percaya bahwa Tuhan akan menolong alumninya dalam dunia kerja.
“Kami segenap civitas akademika kami terus mendoakan kalian semua menjadi orang-orang baik. Mungkin ada yang bisa jadi Bupati, Ketua DPRD Alor, Camat, Pengusaha, Kepala Desa dan lain sebagainya. Terima kasih kepada orang tua dan anak yang diwisuda nanti,” kata Alvonso sambil melepaskan 325 calon wisudawan kepada orang tuanya. (*dm).