Update: Ini Strategi Satgas Covid-19 Alor Cegah Wabah Virus Corona

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Alor, Fredy I. Lahal, S.Sos
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Alor, Fredy I. Lahal, S.Sos

Kalabahi –

Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Alor, Provinsi NTT, membeberkan strategi baru penanganan dan pencegahan wabah virus corona pasca Alor menambah 89 pasien positif Covid-19.

Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kabupaten Alor, Fredy I. Lahal, S.Sos mengatakan, pihaknya sudah dan akan melakukan berbagai langkah strategis memutus rantai pandemi Covid-19 yang saban hari semakin menghawatirkan.

Lalau seperti apa strategi Satgas Covid-19 Alor cegah wabah corona?

Berikut wawancara tribuanapos.net dengan Jubir Satgas Covid-19 Fredy I. Lahal, Jumat (29/1/2021) di kantor Bupati Alor, Batunirwala.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/02/03/pdip-alor-temui-kapolres-tanya-kasus-surat-paw-palsu-anggota-dprd/

Bagaimana persiapan satgas Covid-19 melaksanakan vaksinasi sinovac tahap I?

Vaksin sinovac kita sudah tiba di Alor kemarin tanggal 27 Januari. Jumlahnya ada 4.120 vial. Sedang di simpan di gudang Dinas Kesehatan.

Kita bersyukur karena segala persiapan untuk hari Senin tanggal 1 Februari ini kita launching vaksin tahap I. Di tahap I ini kegiatan vaksin hanya khusus untuk pejabat, Nakes, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang akan disuntik vaksin.

Kita harap tahap I ini ada sekitar 1.700 lebih Nakes di 8 Puskesmas yang akan divaksin bisa segera selesai di satu bulan ke depan sesuai target yang ditetapkan secara nasional. Kita prioritaskan Nakes duluan karena mereka sebagai garda terdepan dan sangat rentan terinfeksi virus corona. Setelah divaksin nanti mereka akan divaksin lagi di 14 hari ke depan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/02/01/pejabat-alor-nakes-dan-tokoh-agama-disuntik-vaksin-covid-19-tahap-i/

Kami terus imbau kepada Nakes dan pejabat supaya jangan ada yang takut divaksin. Karena vaksin yang pemerintah siapkan ini sangat baik untuk meningkatkan antibodi kita di tengah pandemi Covid-19.

Kita harap selesai divaksin, angka kasus kita bisa ditekan. Tetap kita semua yang sudah divaksin maupun yang belum harus tetap taat dan disiplin protokol kesehatan. Itu harapan kita.

Untuk Vaksin tahap II kapan?

Vaksin tahap II rencananya akan dilakukan pada bulan April atau Maret 2021. Tahap II ini nanti untuk masyarakat umum. Semua kegiatan vaksin nanti dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh kita yaitu tentu di fasilitas kesehatan, di Rumah Sakit dan Puskesmas-Puskesmas. Nanti kita siapkan lokasinya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/30/pemkab-alor-tolak-usulan-dana-pokir-30-anggota-dprd/

Kemarin kita sudah rapat dengan teman-teman Dinas Kesehatan dan Pak Bupati supaya nanti kegiatan vaksin untuk masyarakat ini kita harap bisa berjalan baik. Semua harus disediakan dengan baik supaya bisa lancar.

Banyak masyarakat takut divaksin. Bagaimana solusinya?

Masyarakat kita imbau juga supaya jangan takut divaksin. Jangan percaya informasi hoax di media social. Vaksin ini sudah diuji oleh pemerintah pusat dan itu sudah melalui tahapan-tahapan sehingga vaksin ini aman dan menjadi program nasional. Jadi tidak ada masalah. Ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah terjangkit virus corona.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/30/sekda-alor-tak-ada-permufakatan-jahat-di-mutasi-staf-setwan/

Karena itu kita harap masyarakat bisa siapkan diri untuk divaksin. Usahakan jaga pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan tetap beraktivitas dengan disiplin protokol kesehatan. Jangan lupa berdoa karena yang kita hadapi ini pandemi. Kita butuh campur tangan Tuhan.

Untuk yang sakit atau bawaan penyakit tertentu nanti mereka tidak divaksin. Kita minta supaya pada saat mau divaksin nanti di meja pertama dan kedua pemeriksaan kesehatan itu mereka harus jujur dengan penyakitnya supaya menjadi syarat divaksin atau tidak. Kita sangat berharap mereka harus jujur karena vaksin ini sudah diatur syarat-syaratnya. Salah satunya batasan usia kita harus 19-59 tahun yang boleh ikut divaksin. Di luar itu tidak diperbolehkan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/30/sekda-alor-mutasi-staf-di-setwan-sesuai-prosedur-dan-kebutuhan-organisasi/

Kita sangat berharap dengan keterlibatan tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat yang kita libatkan di vaksin tahap I nanti ini bisa menjadi panutan untuk sampaikan kepada semua masyarakat supaya bisa ikut partisipasi dalam kegiatan vaksin nanti. Jangan takut. Kita harus berdoa baru ikut vaksin karena apa yang sudah dilakukan pemerintah ini hanya untuk mencegah penularan virus Covid-19 ini. Jadi kita semua harus bersedia divaksin dan jangan takut. Ini untuk kebaikan kita, untuk menjaga imun tubuh kita di tengah pandemi ini.

Angka kasus kita terus naik setiap pekan. Sekarang di angka 89. Apakah vaksin ini menjadi salah cara menekan angka kasus Covid atau ada skema lain?

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/28/update-tambah-20-kasus-covid-19-di-alor-capai-87-ntt-4-797/

Ya, kita kemarin ada tambah lagi yang positif jadi sekarang hampir sekitar 89 kasus. Semuanya mayoritas berada di lokasi Kecamatan Teluk Mutiara. Ada di Kelurahan Kalabahi Timur, Desa Motongbang dan ada lagi tersebar di beberapa wilayah Teluk Mutiara. Ada juga yang di luar Kecamatan Teluk Mutiara.

Langkah-langkah yang sudah kami ambil yaitu membatasi orang berkumpul. Surat edaran pemerintah membatasi kerumunan orang banyak, sudah disampaikan.

Kemudian, batasan-batasan sekolah belajar dari rumah juga sudah kami sampaikan. Kerja aparatur negara dari rumah juga sudah kami sampaikan. Ini yang sudah kami lakukan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/27/lagi-ricuh-di-sidang-paripurna-dprd-alor/

Nah, kita berharap semua harus disiplin protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah. Kalau tidak maka angka kasusnya akan terus naik. Ini kemarin hasil swab baru keluar lagi ada yang positif, padahal itu sampelnya kita kirim 14 hari lalu. Nah tentu penyebarannya di masyarakat akan semakin banyak kalau kita tidak taat protokol kesehatan.

Katanya alat swab antigen kita bantuan pemerintah pusat sudah ada? Bagaiman operasinya nanti?

Alat swab kita memang sudah datang. Syukur Alhamdulillah mudah-mudahan alat ini sudah bisa kita operasikan di sini supaya kita tidak lagi kirim sampel ke Kupang yang antriannya cukup lama.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/27/4-120-vial-vaksin-antibodi-covid-19-tiba-di-alor-kapolres-kawal-kotaknya/

Kalau sudah beroperasi maka kita akan lakukan test masal. Kalau test masal, maka hasilnya akan lebih cepat kita tahu dan bagaimana upaya kita untuk tracking dan karantina mandiri atau terpusat itu bisa dilakukan lebih cepat.

Kapan alat swab ini mulai beroperasi?

Alat swab kita sekarang ada di rumah sakit. Ada satu lagi alat apa itu namanya saya lupa tetapi itu yang bahan-bahannya masih kita siapkan, masih dalam proses. Secara teknis medisnya sedang disiapkan teman-teman medis di rumah sakit.

SDM laboratorium kita sudah siap operasi alat swab?

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/27/aktivis-geram-demo-tolak-proyek-gedung-baru-dprd-alor-rp-25-miliar/

Secara teknis operasionalnya nanti di teman-teman medis di RSUD. Mereka yang lebih tahu teknisnya. Mudah-mudahan semua bisa berjalan baik sesuai yang kita harapkan.

Sekarang ada berapa sampel yang sudah dikirim ke Laboratorium RSUD Prof Johannes Kupang untuk dianalisis?

Sampel kemarin kita kirim itu ada 80. Itu yang hasilnya ada datang-datang termasuk 20 positif yang datang itu. Mudah-mudahan sisa yang ada itu semua bisa negatif.

Sampel yang baru ini kita lagi persiapan untuk hasil tracking kita kemarin itu kita ada siap beberapa untuk mau kirim lagi ke Kupang.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/27/pemerintah-kaji-tuntutan-geram-tolak-proyek-gedung-dprd-alor/

Tracking dari pasien yang positif baru?

Tracking dari teman-teman Dinas Kesehatan ini memang ada jalan selama ini. Saya harus katakan bahwa ini ada jalan. Hanya ketaatan masyarakat kita ini yang belum disiplin jadi angka kasusnya terus ada.

Data pasien positif Covid-19 juga sering bocor di media sosial dan tersebar luas di masyarakat. Apakah ini memang sengaja dibocorkan Satgas?

Covid ini memang kita pakai inisial-inisial juga, memang itu bentuk penanganannya (SOP medis) seperti itu. Tetapi lebih baik kita tahu orangnya supaya lebih gampang untuk kita bisa lakukan pengawasan, kan begitu.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/27/aktivis-geram-demo-tolak-proyek-gedung-baru-dprd-alor-rp-25-miliar/

Jadi kita mengharapkan, termasuk Kampung Tangguh yang kita canangkan dengan Bapak Kapolres dan Dandim ini maksudnya supaya orang itu (pasien positif Covid-19) tidak boleh kita kucilkan, jangan. Supaya kita bisa baku bantu lihat dia dalam artian bukan kita pigi kontak erat dengan dia tapi kita bisa bantu dia sembako, vitamin dan lain-lain. Tetap jaga protokol kesehatan.

Memang profesi medis kita perlu jaga identitas tapi dari sosial kemasyarakatan juga kita harus bisa membantu dan menolong dia supaya bisa lebih cepat sembuh. Prinsipnya jangan kita (tahu lalu) kucilkan dia. Kita harus kasih dia edukasi yang baik, didoakan juga supaya dari sisi psikologis juga dia bisa nyaman dan cepat sembuh.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/27/geram-proyek-gedung-baru-dprd-alor-rp-25-m-adalah-produk-konflik/

Katanya petugas Satgas ada yang pergi ke rumah pasien dengan APD lengkap lalu informasikan lisan hasil swab pasien kepada keluarganya?

Ya, itu memang protap dari Dinas Kesehatan yang mereka lakukan. Sekarang kan tidak begitu, memang itu masukan (dari masyarakat) sudah luar biasa. Memang kita jangan pergi dengan APD lengkap. Cukup kasih melalui surat saja. Tadi pak Kabid (P2P) Dinas Kesehatan sudah sampaikan ke saya nanti mereka pergi mungkin bertamu di halaman rumah, baku cerita ko sampaikan (lewat surat) kemudian melakukan pengawasan.

Intinya nanti kita harus jaga supaya secara psikologis (informasi hasil swab positif) ini tidak membuat pasien makin drop tambah dan membuat masyarakat resah. Kemudian nanti dia pasien dikucilkan, jangan begitu. Kita harus buat dia nyaman dan tenang mengahadapi virus ini supaya cepat sembuh.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/27/bawa-spanduk-ahmad-yohan-aksi-geram-tolak-proyek-gedung-dprd-alor-rp-25-m-dicegat-warga/

Semua pasien yang positif dan sementara karantina, itu tetap masih dalam pengawasan Satgas. Pasien yang ada di lokasi-lokasi itu semua Kepala Puskesmas sudah bagi petugas untuk tracking dan pengawasan.

Persiapan rumah karantina kita?

Rumah karantina juga sudah kita siapkan. Ada di kantor Bank NTT lama, kemudian di rumah dinas bekalang kantor Bawaslu, di SKB Wolatang, semuanya kita siapkan untuk antisipasi lonjakan kasus nanti. Sekarang ada 11 pasien yang kita karantina terpusat. Sisanya Karantina mandiri di rumah dan dalam pengawasan kita.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/20/pemda-alor-anggarkan-rp-25-miliar-bangun-gedung-baru-kantor-dprd/

Semua rumah karantina itu kita siapkan supaya nanti pasien mana yang sesuai syarat kita karantina terpusat atau nanti karantina mandiri. Semuanya tentu akan ada dalam pengawasan kita.

Kemudian, semua yang karantina baik terpusat maupun isolasi mandiri di rumah, kita sangat harapkan tolong itu dijalankan secara benar-benar dan baik-baik. Jangan anggap remeh karena satu orang saja dia keluar atau kontak langsung dengan orang lain maka tentu penyebarannya akan cepat ke mana-mana dan akan menyusahkan banyak orang. Virus ini tingkat penyebarannya sangat cepat jadi kita harus hati-hati dan waspada dengan lebih disiplinkan protocol kesehatan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/20/dprd-alor-geram-setahun-pemda-bayar-lampu-jalan-rp-2-miliar-lebih/

Kita juga minta supaya masyarakat jangan kucilkan pasien positif corona. Ini bukan penyakit aib jadi kadang-kadang ada stigma negatif untuk mereka. Covid ini wabah yang bisa menyerang siapa saja jadi kita harus saling mendukung dan doakan mereka supaya beri penguatan-penguaatan kesembuhan. Masyarakat yang tetangga, mari kita saling membantu. Ada Camat, Lurah, Desa, Babinsa, Polmas, tokoh-tokoh masyarakat yang ada mari kita baku bantu, tolong pasien. Bantu apa saja yang bisa dibantu termasuk sembako, vitamin, doa dan lain-lain.

Stok APD kita masih cukup?

Untuk APD kita sampai saat ini masih ada. APD ini penting karena orang sakit, Nakes mau tangani ya wajib APD, orang mati pemulasaraan jenazah dan pemakaman juga mau tangani butuh APD. Tetap stok APD akan menjadi prioritas kita karena APD ini dia sekali pakai terus buang. Pemerintah siapkan APD jadi prioritas dan sekarang stok masih cukup.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/17/orang-dekat-bupati-amon-djobo-lapor-ketua-dprd-enny-anggrek-di-polda-ntt/

Apakah ada kemungkinan Pemda siapkan telaah atau opsi usul PSBB nanti mengingat rasio penambahan kasus kita makin tinggi?

PSBB belum. Untuk sekarang ini kita masih lakukan sebatas pembatasan-pembatasan orang banyak, rajin cuci tangan, pakai masker, hindari kerumunan orang. Itu yang kami lakukan. Nah, kalau ada yang berkumpul ya kita lakukan pembatasan-pembatasan.

PSBB, tidak menutup kemungkinan untuk ke situ (PSBB) kalau ini ada peningkatan sampai angkanya cukup naik signifikan.

Nah, kita ini kan yang hasil swab positif banyak tapi yang meninggal kan tidak terlalu banyak (2 orang). Hasil swab positif, ada yang kita isolasi terpusat, ada yang di rumah karena memang dia tanpa gejala, ada sehat.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/17/ketua-dprd-alor-lapor-dua-anggota-dprd-di-polda-ntt/

Kita sekarang dari 89 itu meninggal kecil. Hasil swab yang datang juga itu positif yang cukup banyak. Nah, makanya kalau dari saya selaku Jubir adalah, mari kita taat ini protokol kesehatan saja. Masker wajib pakai, cuci tangan selalu, kita hindari kerumunan orang dan kontak-kontak langsung, tambah dengan berdoa kuat ya selesai. Semuanya kita disiplin ya sederhana saja, selesai kita memutuskan mata rantai penularan virus ini.

Selain itu, Perbub juga kita sudah keluarkan dalam rangka pendisiplinan protokol kesehatan. Kita lihat ini, kalau ada peningkatan kematiannya semakin banyak dan memang PSBB perlu kita ambil ya kita harus ambil demi keselamatan bersama. Sekarang belum bisa (PSBB) karena angka kematian kita masih sangat kecil.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/17/alor-tambah-8-kasus-baru-covid-19-total-48/

Perbup apakah isinya ada sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan?

Sudah ada. Memang ada sanksi-sanksi yang diberikan. Kalau misalnya orang perorangan atau badan usaha ketika himbauan ini dia tidak lakukan protokol kesehatan maka ada sanksi. Sanksinya masih dalam batas kewajaran, mungkin dia disuruh bikin bersih ini, kerja ini, kerja itu, dan juga ada pembiayaan-pembiayaan yang menjadi tanggung jawab dia. Kalau misalnya dia paksakan buat kerumunan maka gugus akan membubarkan. Kalau tetap terjadi kerumunan maka dia punya izin usaha bisa kita cabut.

Apakah ada sanksi berupa denda uang?

Di Perbup sudah ada semua. Sanksinya memang nilainya (uang) tidak terlalu memberatkan. Ini kita masih sebatas efek jerah supaya dia taat kepada apa yang dikeluarkan pemerintah untuk kita memutus mata rantai virus ini.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/13/lomboan-djahamou-tersangka-hina-ketua-dprd-alor/

Apakah ada sinergi dengan kepolisian dan TNI untuk pelanggar protokol kesehatan diberi sanksi pidana?

Sudah (ada sinergi). Sekarang kita sudah mulai di Kecamatan Teluk Mutiara karena angka kasusnya hampir semua di Teluk Mutiara. Kemarin dengan bapak Camat dan bapak Kapolres kami sudah rapat dan bahas itu untuk diterapkan (sanksi pidananya).

Dengan Bapak Kapolres dan pak Dandim juga kami sudah rapat untuk pencanangan Kelurahan/Desa Tangguh Covid. Kita sudah rapat pencanangan bersama teman-teman dari Polres dan dalam satu dua hari ini kami sudah lakukan pencanangan Kampung Tangguh. 

Kampung Tangguh ini konsepnya nanti bagaimana kita menyadarkan masyarakat, edukasi untuk sadar pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan tidak boleh buat acara-acara yang memacu kumpul orang banyak. Kemudian rumah-rumah juga wajib ada tempat cuci tangan sehingga orang masuk keluar rumah wajib cuci tangan, masker harus pakai. Ini jadi contoh sehingga memacu kelurahan/desa yang lain juga ikut melakukan hal yang sama.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/12/ketua-satgas-covid-19-alor-geram-ada-warga-menolak-rumah-karantina-di-skb-wolatang/

Untuk di semua desa dan kecamatan juga sudah kita bicarakan dengan Camat harus ada posko supaya yang masuk keluar wilayah itu harus diawasi. Di pelabuhan laut dan udara juga kita imbau tetap lakukan protokol kesehatan.

Artinya begini, pencegahan Covid ini bukan saja pemerintah, satgas, kepolisian, TNI saja yang punya tugas tetapi seluruh masyarakat kita minta bergandengan tangan untuk memutus mata rantai virus ini. Mau berapapun dana yang kita keluarkan tetapi masyarakat tidak disiplin protokol kesehatan maka percuma. Kita bisa lihat di Jakarta, ya memang masyarakat tidak disiplin jadi dananya melonjak.

Hadapi pandemi ini tentu butuh imun tubuh yang kuat utamanya lansia dan anak-anak. Apakah pemerintah akan siapkan dana tambahan makanan bergizi bagi mereka?

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/12/warga-kabola-alor-aksi-tolak-rumah-karantina-pasien-covid-19-di-skb-wolatang/

Memang itu menjadi hal yang tidak bisa kita tinggalkan. Makanya pak Bupati sering sampaikan ke mana-mana bahwa bukan karena Covid terus kita diam lipat tangan tidur, tidak. Kita harus kerja untuk memenuhi perut. Pemerintah juga ada memperhatikan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dukungan-dukungan dalam kaitan ketersediaan makanan ini tetap jadi perhatian pemerintah.

Maka itu aktivitas pasar tetap dibuka, kita tidak batasi. Toko-toko jual sembako kita tidak batasi. Makanya kalau mau pembatasan skala besar maka tentu kita akan perhitungkan hati-hati terhadap dampak kehidupan ekonomi masyarakat yang timbul nanti. Karena ini soal perut. Maka itu Covid, tetap kita kerja dalam bingkai protokol kesehatan. Pemerintah akan terus beri perhatian kepada ekonomi masyarakat. Khusus untuk lansia dan anak-anak akan kita beri perhatian.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/11/pengurus-pramuka-alor-periode-2020-2025-resmi-dilantik/

Apakah pemerintah juga sudah instruksikan proses pencairan dana PKH, BSM dan BLT Dana Desa, bisa secepatnya disalurkan?

Ya, proses itu tetap kita percepat seperti kemarin di tahun 2020. Semua bantuan-bantuan yang sifatnya untuk masyarakat, semuanya diproses cepat untuk segera dicairkan. Pak Bupati sudah minta itu tidak boleh ada hambatan karena kita dalam kondisi wabah.

Apakah ada kemungkinan penambahan dana APBD untuk bantuan sosial sembako gizi bagi masyarakat?

Kalau itu nanti saya jelaskan kemudian. Nanti setelah rapat e? Mungkin Senin atau Selasa begitu saya bisa jelaskan. Tetap untuk lansia dan anak-anak akan menjadi prioritas pak Bupati. Ini menyangkut gizi yang memenuhi standar-atandar untuk jaga imun tubuh jadi akan kami perhatikan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/09/bupati-alor-keluarkan-edaran-disiplin-dan-penegakan-protkes-sejumlah-kegiatan-dibatasi/

Dana Covid-19 di APBD tahun 2020 ada sekitar Rp 15,8 M. Apakah semua sudah direalisasi?

Ya, kemarin (tahun 2020) dana Covid kita di APBD ada 15,8 M. Yang terpakai di Dinkes ada sekitar 8 M, dan (di OPD) lain-lain. Masih tersisa sekitar 4,5 M. Nah 4,5 M ini yang 2021 nanti kita laksanakan untuk upaya penanganan dan pencegahan.

Ada kemungkinan dana Covid ditambah lagi di APBD tahun 2021?

Oh iya, ada kemungkinannya besar sekali (untuk penambahan dana). Kita masih lihat yang ada ini 4,5 M. Kemungkinan bisa terjadi refocusing, ada realokasi kita bisa tambah sekitar 3 Miliar lebih untuk kepentingan penanganan Covid ini. Ini akan kita prioritaskan untuk soal APD dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/09/simeon-pally-nyatakan-sikap-maju-calon-bupati-alor-2024/

Apa sudah diusulkan realokasi ke DPRD atau belum karena DPRD masih kisruh internal soal mekanisme?

Belum. Masih kita dalami kebutuhannya.

Kata Pak Bupati bahwa ada masyarakat yang melaporkan dugaan penyalahdunaan Dana Covid-19 di Kejaksaan. Bagaimana respon Satgas soal ini?

Kita belum tahu siapa yang melapor. Era sekarang ini era transparansi dalam bekerja. Karena itu apapun yang pemerintah lakukan ya paling tidak itu bisa dipertanggungjawabkan. Ya, APH tentu punya fungsi melihat itu. Karena itu OPD-OPD yang sesuai item-item perencanaan dan pertanggungjawaban (dana) di tahun 2020 tentu mereka sudah mempersiapkan itu.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/08/ketua-dprd-alor-minta-aparat-keamanan-amankan-dony-mooy-yang-tanya-pejabat-curi-listrik/

Masyarakat kita harap bisa ikut mengawasi. OKP-OKP mahasiswa termasuk yang datang tanya juga (penggunaan dana covid), pemerintah memberi penjelasan-penjelasan sesuai porsi-porsi pencegahan dan penanganannya. Ya itu yang dilakukan. Kalau di luar sana ada berkembang (isu) seperti itu ya silahkan (diproses hukum).

Opini publik, katanya ada PNS tidak memakai masker, kemudian di kantor-kantor pemerintah dan di lokasi umum maupun pasar, ada yang tidak taru tempat cuci tangan, tidak ada air dan sabun cuci tangan. Apakah benar demikian?

Memang sejak awal pandemi Covid ini kita Satgas mulai bergerak dari bulan April itu ada aman-aman sampai bulan Juni Juli itu aman-aman. Nah, ketika kita masuk pada bulan November Desember, itu sudah mulai masuk (zona merah). Itu karena banyak orang yang libur natal di sini, kita juga pigi di sana (ke luar daerah) baru datang lagi dan semua anggap saja aman.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/08/bupati-alor-keluarkan-edaran-siswa-belajar-dari-rumah/

Ketika satu pasien positif, kemudian lagi satu meninggal, itu dia berkembangnya tinggi sekali. Hasil swab kita kirim tanggal 2 Januari, datang tanggal 16 Januari dia mulai meningkat dari 20 orang positif, 30, 40, naik terus 56 kita semua kalang kabut habis.

Ini semua terjadi karena semua yang masuk ke luar (daerah) kita tidak batasi. Akhirnya apa, hasil swab datang terlambat, orang sudah kontak sana sini, kita tracking ada sekitar 400 an sampai 500 orang lebih. Nah ini dia punya penyebaran setiap hari coba bayangkan?

Sudah begitu, yang kita isolasi mandiri di rumah juga tidak taat dan kontak sana kontak sini. Coba kakak (wartawan) bayangkan. Ada yang hasil swab positif tapi kita lihat ada jalan dengan ojek, ada yang pergi bonceng anak. Ini kan kasihan to? Jangan pikir diri dulu tapi pikir orang banyak, pikir daerah ini, harusnya kan begitu?

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/08/sony-alelang-minta-warga-alor-taat-protkes-dan-hormati-kerja-satgas-covid-19/

Semuanya transmisi lokal?

Ya, sekarang ini cluster kita ini kan cluster transmisi lokal. Dia ada pada Nakes, masyarakat termasuk ASN. Hasil kemarin Nakes ada sekitar 5 atau 6 orang yang positif. ASN ada dua orang.

Publikasi dan sosialisasi pencegahan Covid-19 termasuk sosialisasi vaksin ini belum berjalan baik. Apakah nanti satgas akan mengerahkan Dinas Infokom, Bagian Humas, Gereja, Masjid, Pers dan Relawan untuk menghendel sosialisasi?

Memang ini kita pemerintah sudah melakukan sosialisasi berulang-ukang kali tetapi dalam kaitan dengan informasi memberi edukasi kepada masyarakat tentu kita akan gandeng dengan teman-teman media dan semua tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/07/40-pasien-positif-covid-19-pemkab-alor-siapkan-opsi-sekolah-belajar-dari-rumah/

Khusus untuk media, saya sudah bicarakan dengan pak Kabag Humas, satu dua Minggu mungkin nanti kita bertemu media untuk publikasi ini. Kita bersyukur karena peran teman-teman media sangat luar biasa, dari Maret 2020 sampai sekarang ini sangat  membantu kita dalam upaya penanganan Covid ini. Saya kira ini nanti kita harus gandeng secara baik.

Ada kemungkinan nanti ada anggaran di Dinas Infokum juga untuk kepentingan koleng di wilayah seputaran kota dan sekitarnya?

Nanti perencanaannya pak Kabag Humas akan buatkan lebih spesifik nanti. Kita sangat dukung karena media punya peran luar biasa. Kita akan bersinergi supaya setiap saat media bisa membantu untuk mempublikasikan. Infokum juga akan kita upayakan untuk informasi-informasi ke masyarakat.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/08/belum-ada-surat-dari-satgas-kadisdik-alor-himbau-kbm-di-sekolah-tetap-berjalan/

Kemarin kita juga sudah rapat dengan FKUB. FKUB juga mungkin satu dua hari ini sudah kasih keluar surat imbauan. Pemerintah juga mengharapkan supaya lintas agama secara keseluruhan bisa ambil waktu mungkin jam 12 atau jam 10 malam lonceng gereja bunyi, beduk bunyi, masyarakat teduh untuk mendoakan Covid ini segera berakhir. Kita harus doa tolak virus ini.

Apa pesan terakhir untuk masyarakat?

Kita mau supaya Covid ini kita tidak boleh takut. Kita harus lawan dengan cara lebih disiplin memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan taat kepada himbauan Pemerintah. Saya tambah satu lagi, kita harus berdoa kuat. Karena segala yang terjadi di dunia yang Tuhan ciptakan ini tentu dalam sepengetahuan Tuhan. Karena itu kita berdoa minta perlindungan Tuhan maka kita percaya bahwa wabah ini akan segara kita lewati dengan baik.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/07/alor-tambah-20-kasus-pasien-positif-covid-19-total-40/

Update Covid-19 Alor

Untuk diketahui, Satgas Covid-19 Provinsi NTT baru saja merilis data kasus baru Covid-19 pada hari ini Kamis 4 Februari 2021 pukul 19.00 Wita.

Berdasarkan data sementara pada Back-End website covid19.nttprov.go.id/, Kabupaten Alor menambah 1 pasien terkonfirmasi positif. Sementara pasien sembuh di Alor mencapai 19 orang.

Dengan demikian maka jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Alor saat ini mencapai 92 kasus, di antaranya: 50 masih dirawat, 4 meninggal dan 38 sembuh. (*dm).